Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sering Pusing Saat Puasa? Kenali Penyebab dan Pencegahannya

Selama puasa, Muslim akan menahan lapar dan dahaga sejak Matahari terbit hingga terbenam, atau kira-kira selama 14 jam setiap hari.

Dalam beberapa kondisi, gangguan kesehatan sering datang ketika kita puasa. Salah satunya adalah pusing atau sakit kepala.

Lalu, apa penyebab pusing saat puasa?

Pusing saat puasa

Dilansir dari Very Well Health, orang yang tidak makan selama lebih dari 16 jam dalam satu waktu biasanya akan mengalami sakit kepala.

Kepala akan terasa nyeri dengan intensitas ringan hingga sedang di bagian dahi. Sakit kepala seperti ini tidak seperti migrain karena kepala tidak terasa berdenyut.

Semakin lama tidak makan, semakin besar kemungkinan kepala akan terasa pusing. Kondisi ini terutama dialami orang yang sering sakit kepala.

Walau sakit, kondisi ini tidak menunjukkan masalah serius. Ini karena pusing akan hilang setelah makan atau dalam waktu 72 jam kemudian.

Gula darah rendah (hipoglikemia)

Sebagian orang percaya kalau mengonsumsi banyak makanan mengandung gula akan meningkatkan kadar gula darah sehingga tubuh selalu berenergi sepanjang hari.

Kenyataannya, makanan manis justru meningkatkan kadar insulin dalam tubuh. Jika berlebihan, tubuh malah akan cepat merasa lapar. Di saat inilah kadar gula darah akan menurun.

Ketika kadar gula darah rendah, tubuh akan terasa lemas, pusing, dan tidak bertenaga.

Dehidrasi

Kekurangan cairan merupakan salah satu pemicu sakit kepala. Menurut The Headache Clinic, otak manusia sebagian besar terdiri dari air, dan sangat sensitif terhadap kadar air di dalamnya.

Saat mendeteksi suplai air terlalu sedikit, otak akan mengeluarkan histamin atau proses penjatahan dan konservasi air. Proses ini dilakukan untuk melindungi otak jika kekurangan air dalam waktu lama.

Akibatnya, kepala akan langsung terasa sakit dan tubuh menjadi kelelahan.

Putus kafein (caffeine withdrawal)

Kondisi putus kafein terjadi saat seseorang mendadak berhenti mengonsumsi kafein selama bulan puasa.

Umumnya, konsumsi kafein menyebabkan pembuluh darah menyempit sehingga detak jantung meningkat. Mengurangi asupan kafein memungkinkan pembuluh darah terbuka dan meningkatkan aliran darah ke otak.

Perubahan aliran darah yang tiba-tiba ini dapat menyebabkan sakit kepala karena otak mencoba beradaptasi dengan peningkatan aliran darah.

Kurang tidur

Kondisi kurang tidur menyebabkan tubuh dan mata menjadi lelah serta mudah pusing.

Selain itu, pemicu lain dari sakit kepala adalah stres dan kelelahan. Orang yang mengalami kondisi ini selama puasa akan cenderung mengalami pusing.

Walau beribadah selama bulan puasa sangat dianjurkan, pastikan segera berbuka dan tidak melewatkan makan dalam waktu yang lebih lama.

Selalin itu, pastikan tubuh mendapatkan banyak asupan air dan cukup istirahat. Bagi peminum kopi atau produk kafein, disarankan mengurangi porsi yang dikonsumsi selama beberapa minggu sebelum puasa.

Harap diperhatikan, sakit kepala yang menghilang setelah makan merupakan kondisi tidak serius. Namun, jika kepala terus merasa sakit, segera periksakan diri ke dokter.

Tips makan yang aman saat berpuasa

Agar tidak pusing, orang puasa dianjurkan untuk memperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumdi. Berikut tips makan yang aman saat berpuasa menurut Cleveland Clinic.

1. Perbanyak minum air.
2. Batasi konsumsi kafein, gula, dan makanan olahan.
3. Makan nasi merah, roti gandung, sayur, buah, dan kacang-kacangan.
4. Kurangi makan daging atau ikan asap atau yang diawetkan.
5. Jangan sengaja makan dalam porsi lebih besar daripada biasanya.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/03/29/170500465/sering-pusing-saat-puasa-kenali-penyebab-dan-pencegahannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke