KOMPAS.com - Puasa, kegiatan menahan makan dan minum selama waktu tertentu, dipercaya memberikan sejumlah dampak positif bagi kesehatan.
Bagi Muslim, puasa dilakukan mulai fajar terbit hingga Matahari terbenam. Selain tujuan ibadah, puasa juga diterapkan untuk kondisi tertentu, seperti menurunkan berat badan.
Dikutip dari Kompas.com (22/3/2023), menjalankan puasa memberikan manfaat, termasuk menurunkan gula darah, meningkatkan kesehatan jantung, serta menghambat pertumbuhan sel kanker.
Lantas, apakah puasa juga membantu menurunkan asam urat dalam darah?
Baca juga: Benarkah Mengonsumsi Kopi Bisa Menurunkan Asam Urat Tinggi?
Penyakit asam urat atau gout adalah salah satu jenis radang sendi akibat penumpukan kristal asam urat di persendian, seperti jempol kaki, pergelangan tangan dan kaki, atau lutut.
Dilansir dari Mayo Clinic, asam urat adalah hasil metabolisme purin dan normalnya akan larut dalam darah serta keluar dari tubuh melalui urine.
Namun, kondisi tertentu membuat tubuh terus memproduksi zat ini, sehingga terjadi penumpukan kristal yang mengakibatkan nyeri pada sendi.
Dokter dan penulis asal Amerika Serikat, David Perlmutter mengungkapkan, asam urat berfungsi sebagai sinyal alarm yang mengingatkan bahwa makanan dalam kondisi langka.
Peningkatan asam urat berfungsi menjaga lemak tubuh dan glukosa, sehingga memberi tenaga pada otak untuk meningkatkan "kesadaran" agar menemukan asupan makanan.
Oleh karena itu, Perlmutter dalam laman drperlmutter.com, mengatakan bahwa puasa akan meningkatkan kadar asam urat dalam darah.
Selama berpuasa, menurut dia, tubuh akan mulai memecah protein dan memanfaatkan asam amino sebagai bahan bakar.
Kondisi tersebut merupakan proses pemecahan katabolik protein yang membebaskan bahan kimia bernama purin. Selanjutnya, purin akan langsung dimetabolisme menjadi asam urat.
Bukan hanya dihasilkan tubuh, purin juga bisa berasal dari konsumsi makanan tinggi purin. Bersama alkohol dan makanan berfruktosa, purin turut meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh.
Baca juga: 7 Pemicu Serangan Asam Urat, dari Makanan hingga Obat-obatan
Senada, literatur ilmiah juga menunjukkan bahwa puasa bukan menurunkan asam urat, tetapi justru meningkatkan kadarnya untuk sementara.
Para peneliti pun mempelajari efek dari program puasa intermiten untuk menurunkan berat badan.