Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video WNA di Bali Berkemah Saat Nyepi, Polisi: Tak Punya Tempat Tinggal dan Kehabisan Bekal

Kompas.com - 23/03/2023, 10:45 WIB
Alinda Hardiantoro,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Video yang memperlihatkan dua orang warga negara asing (WNA) mendirikan kemah saat Hari Raya Nyepi di Bali viral di media sosial.

Dalam video itu, sejumlah warga setempat terlihat menegur kedua WNA lantaran berada di luar rumah ketika Nyepi.

Akan tetapi, WNA itu tidak mengindahkan teguran warga. Akibatnya, sempat terjadi percekcokan di antara mereka.

"Makin Banyak Bule yang ga respek dengan tradisi di Bali. Nyepi kok malah camping," tulis warganet ini, Rabu (23/3/2023). 

Seperti diketahui, setiap Hari Raya Nyepi, umat Hindu dan semua warga di Bali serta wisatawan di pulau tersebut tidak diperkenankan melakukan aktivitas di luar.

Mereka harus berdiam di rumah untuk menyambut Tahun Baru Saka.

Tahun ini Hari Raya Nyepi jatuh pada Rabu (22/3/2023).

Hingga Kamis (23/3/2023), video tersebut telah diiunggah ke beberapa media sosial. Di Twitter, video viral itu sudah ditonton hingga 3.765 kali.

Baca juga: Viral, Video WNA di Bali Memaki Polisi Saat Ditilang, Begini Kronologinya

Kronologi kejadian

Kabid Humas Polda Bali Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto membenarkan adanya peristiwa dua WNA yang melanggar aturan Nyepi di Bali, Rabu (22/3/2023).

Identitas dua WNA tersebut adalah seorang laki-laki berinisial KG (40) dan seorang perempuan BKW (25).

"Keduanya kebangsaan Polandia," ucap Bayu saat dihubungi, Kompas.com Kamis (23/3/2023).

Kejadian bermula ketika pecalang (petugas keamanan adat Bali) di Sukawati, Gianyar, melakukan pemantauan di Pantai Purnama, Desa Sukawati, Rabu (22/3/2023) pukul 09.30 Wita.

Baca juga: Ditjen Imigrasi Lakukan Tindakan terhadap 630 WNA di Indonesia, Apa Alasannya?

Saat berkeliling, pecalang Sukawati mendapati adanya dua pasang WNA yang tengah berkemah di kawasan pantai tersebut.

"(Mereka) mendirikan tenda di atas Bale Bengong Pantai Purnama dengan membawa perlengkapan berkemah," terang Bayu.

Ketika ditegur oleh pecalang, sepasang WNA tersebut sepat bersikukuh bahwa mereka tidak mengganggu perayaan Hari Raya Nyepi.

"(Sempat) dijelaskan oleh pecalang bahwa Hari Raya Nyepi tidak boleh keluar rumah dan beraktivitas di luar rumah. Namun, mereka menyangkal (bahwa mereka) tidak mengganggu, hanya diam di tempat tersebut menikmati pemandangan indah pantai," jelas Bayu.

Pecalang kemudan melaporkan kejadian tersebut ke Bendesa Adat Sukawati dan Perbekel Sukawati.

Baca juga: Soal WNA Ber-KTP di Bali, Ini Hasil Penulusuran Dirjen Dukcapil

Diamankan Polsek Sukawati

Lantaran tidak menemukan penyelesaian, pecalang kemudian menghubungi Polsek Sukawati.

Petugas kepolisian lalu mendatangi lokasi kejadian dan mengamankan sepasang WNA asal Polandia tersebut.

"Setelah dijelaskan di kantor secara perlahan oleh petugas, sepasang warga Polandia tersebut menyadari kesalahanya," ujar Bayu.

Baca juga: Viral, Video WNA Naik Motor Tanpa Helm Menolak Saat Ditilang Polisi, Ini Kata Polda Bali

Alasan dirikan tenda di luar saat Nyepi

Kepada petugas kepolisian, kedua WNA itu mengaku mendirikan tenda di dekat Pantai Purnama karena tidak memiliki tempat tinggal dan kehabisan bekal.

"Mereka berdua tidak memiliki tempat tinggal sehingga membangun tenda di area tersebut," tutur Bayu.

Kedua WNA juga mengaku kesulitan mendapatkan akses transportasi untuk mengantarkan mereka ke Pelabuhan Padang Bai. Rencananya, mereka akan menyeberang ke Nusa Tenggara Barat (NTB) lalu ke Australia.

Baca juga: Ramai soal WNA Rusia di Bali Disebut Bisa Minta Pengawalan Polisi, Ini Kata Polda Bali

Untuk menjaga situasi, lanjut Bayu, Bidang Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) Hari Raya Nyepi memberikan pelayanan, perlindungan, dan pengayoman kepada kedua WNA.

"Dikarenakan WNA tersebut tidak memiliki tempat tinggal selanjutnya kedua orang tersebut diamankan di Mapolsek Sukawati," kata dia.

Sebagai rasa kemanusiaan, petugas Polsek Sukawati juga memberikan makanan dan minuman kepada kedua WNA tersebut.

Selanjutnya, Polsek Sukawati akan melakukan koordinasi dengan Imigrasi untuk melakukan penanganan lebih lanjut.

"Pagi ini dibawa ke Denpasar, diserahkan ke pihak Imigrasi Denpasar," tandas Bayu.

Baca juga: Viral, Foto WNA di Bali Pakai Kendaraan Berpelat Nomor Rusia, Polda Lakukan Penilangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com