Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Aksi Turis Meresahkan di Bali: Pakai Pelat Palsu, Buka Celana di Gunung, dan Bentak Polisi

Kompas.com - 21/03/2023, 18:45 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

4. Protes suara ayam berkokok

Dikutip dari Kompas.com (3/3/2023) sempat ada sebanyak 15 orang asing mengadu ke kantor Camat Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.

Para turis ini mengeluhkan suara kokok ayam milik warga yang tinggal berdampingan dengan homestay milik mereka.

Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban (Trantib) Kecamatan Kuta Selatan, I Kadek Agus Alit Juwita mengatakan, aduan tersebut disampaikan dalam dua carik kertas lengkap dengan tanda tangan 15 WNA penghuni homestay, Rabu (1/3/2023).

Para WNA ini mengatakan mereka merasa terganggu dengan suara ayam milik seorang warga bernama Agus yang terus berkokok dari siang hingga malam.

Dari temuan di lapangan, homestay yang ditempati para WNA itu memang bersebelahan dengan garasi yang dijadikan kandang ayam oleh pemilik rumah bernama Agus. Di dalam garasi itu terdapat tujuh ekor ayam pejantan.

"Itu bukan peternakan. Tapi, warga itu memang senang pelihara ayam. Ya, kebetulan lokasi rumahnya itu sangat berdekatan dengan penginapan milik para wisatawan itu, hanya berseberangan dengan jalan raya," kata dia.

5. Jadi fotografer pakai visa investor

Sebelumnya, seorang warga Rusia SZ (28) dideportasi karena bekerja sebagai fotografer selama 10 bulan di Bali.

Ia ditangkap usai masyarakat melaporkan dirinya melakukan aktivitas tidak sesuai izin keimigrasian.

"Dari laporan masyarakat ini kami tindak lanjuti dan tim dari Intelkam Imigrasi Kelas I TPI Denpasar pada Rabu 22 Februari 13.00 Wita melakukan pengawasan keimigrasian dan ditemukan satu WNA yang melakukan aktivitas sebagai fotografer," kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar Tedy Riyandi dikutip dari Kompas.com (1/3/2023).

Saat diperiksa, SZ mengaku memiliki perusahaan yang bergerak di bidang restoran dan real estate, namun belum beroperasi. Di perusahaan itu, SZ menjabat sebagai direktur. Namun dengan berjalannya waktu, ia bekerja sebagai fotografer di Bali.

Bahkan ia juga megiklankan jasa fotografi melalui media sosial.

"Yang bersangkutan sudah 10 bulan di Bali. Yang bersangkutan kita deportasi malam ini dengan biaya sendiri. Pencekalan selama 6 bulan pertama," kata dia.

6. Membentak polisi karea terjaring razia

Sebuah video yang memperlihatkan adanya turis asing yang membentak Polisi Lalu Lintas di Gianyar, Bali juga sempat viral di media sosial.

Turis tersebut membentak karena terjaring razia kendaraan usai dirinya berkendara dengan tak pakai helm dan bertelanjang dada.

Adapun turis asing yang dibentak tersebut adalah Kepala Sat Lantas Polres Gianyar, AKP Muhamad Bhayangkara Putra Sejati.

Kejadian ini terjadi saat Bhayangkara dan anggotanya menggelar razia kendaraan di depan Puri Agung, Ubud, Bali.

Turis tersebut berinisial BRW yang berasal dari Amerika Serikat.

"Kejadiannya saat kami melakukan penertiban, warga negara asing asal Amerika Serikat, berinisial BRW ini, intinya tidak terima saat kita berhentikan," kata Bhayangkara dikutip dari Kompas.com (17/3/2023).

Menurutnya, WNA tersebut tak terima ditilang dan menuding polisi hanya mau mengambil uangnya saja.

"Akhirnya kami juga menyampaikan dengan humanis, tapi dari WNA itu masih bersikukuh dan ada bahasa seperti di video kalau kita tuh mau uangnya saja. Ada bahasa seperti itu lah. Tapi kami tetap sampaikan dengan baik, kami jelaskan bahwa dia salah, tak menggunakan helm," kata dia.

Baca juga: Kecam Aksi Turis Asing yang Telanjang di Gunung Agung, PHDI Bali: Deportasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com