Di sinilah letak kesulitannya. Karena di cuaca yang mudah berubah-ubah di Kepulauan Faroe, angin kencang dan ombak tinggi sering tiba-tiba datang sehingga tak banyak kapal yang berani merapat di tebing desa.
Nah di tahun 1940-an, sebuah tangga akhirnya dibangun di bebatuan tebing untuk membuat perjalanan sedikit lebih mudah.
Meski begitu, nyali kapten kapal tetap sama, diuji oleh cuaca.
Baca juga: Setenil de las Bodegas, Kota di Bawah Batu yang Sudah Berusia 25.000 Tahun
Karena letaknya yang sulit dan sangat terisolasi, populasi di Gasadalur merosot dari waktu ke waktu. Meski, di desa tersebut tersedia ladang subur yang bisa digarap oleh siapa saja.
Pada saat sebuah terowongan akhirnya terbentuk selepas meledakkan salah satu gunung dan akses ke desa bisa ditempuh menggunakan kendaraan, jumlah populasi ternyata tak juga melesat cepat.
Namun demikian, populasi yang kecil itu ternyata membawa keuntungan tersendiri. Yakni rumah-rumah kuno yang bersejarah dan pemandangan yang masih alami di sekitar tak akan cepat rusak, layaknya bangunan kuno yang terletak di wilayah padat penduduk.
Selain rumah kuno, Gasadalur juga memiliki keistimewaan menakjubkan lain yaitu air terjun Mulafossur.
Mulafossur diterjemahkan sebagai 'air terjun Tanjung'.
Air terjun di desa terisolasi ini akan langsung terhempas ke bawah, ke laut yang menggelora di dasarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.