Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melongok Gasadalur, Desa Terisolasi yang Terletak di Ujung Dunia

Kompas.com - 10/03/2023, 09:00 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Kepulauan Faroe adalah surga tersembunyi, rumah bagi 1.000 air terjun yang menakjubkan.

Saking indahnya pemandangan alam yang dimiliki, Kepulauan Faroe yang terdiri dari belasan pulau tersebut menjadi destinasi favorit bagi para pecinta alam juga fotografer.

Di Kepulauan Faroe, yang terletak di antara laut Norwegia dan Samudra Atlantik Utara, terletak salah satu desa terisolasi di dunia yang di dalamnya menyimpan keindahan alam yang luar biasa.

Dilansir dari The Telegraph, desa yang terletak di Pulau Vagar dan bernama Gasadalur adalah permukiman kecil yang pada 2012 hanya memiliki 18 populasi saja.

Baca juga: Rumah Tersepi di Dunia Akhirnya Laku, Pembeli Menikmati Potongan Surga di Setiap Senjanya

Sulit dijangkau

Populasi kecil dari tahun ke tahun ini disebabkan kondisi geografis Gasadalur sendiri.

Di mana untuk mencapai desa itu, manusia hanya bisa melalui dua jalur, salah satunya berupa tebing terbuka kecil setinggi 400 meter.

Siapapun yang ingin berkunjung ke Gasadalur halus mendaki tebing terjal itu. Di mana ketika cuaca tiba-tiba memburuk, angin kencang akan menyapu seluruh wilayah dan membahayakan jalur pendakian. 

Meski begitu, beberapa pelancong nekad yang sampai kesana, mengaku tak menyesal sudah bersusah payah mendaki tebing terjal dengan bahaya Samura Atlantik di bawahnya.

Karena sesampai di Desa Gasadalur, pemandangan indah berupa hamparan rumput, rumah-rumah kuno yang unik, juga tebing-tebing menakjubkan, terpampang di hadapan mata.

Di bawah desa persis, adalah Samudra Atlantik yang seakan terbentang tak memiliki batas.

Baca juga: Kisah Rumah Terpencil di Dunia di Pantai Selatan Islandia

Karena sulit diakses, Gasadalur selalu memiliki populasi minim dari abad ke abad.Unsplash/Polina Kuzovkova Karena sulit diakses, Gasadalur selalu memiliki populasi minim dari abad ke abad.

Tergantung nyali kapten kapal

Karena terletak di bibir tebing, Gasadalur sering disebut sebagai surga tersembunyi di ujung dunia.

Dilansir dari Atlas Obscura, sebelum tahun 2004, hanya ada beberapa cara untuk mencapai Desa Gasadalur.

Selain mendaki tebing 400 meter, pengunjung juga bisa mendaki gunung yang mengelilingi permukiman, yang tingginya lebih dari 2.000 kaki.

Selepas itu, mereka harus berjalan kaki kembali untuk mencapai desa.

Jalur tebing adalah yang paling singkat untuk ditempuh. Meski begitu, untuk bisa mendaki tebing di bawah desa, seseorang harus minta diantarkan oleh kapal yang berani mendekat ke sisi tebing.

Di sinilah letak kesulitannya. Karena di cuaca yang mudah berubah-ubah di Kepulauan Faroe, angin kencang dan ombak tinggi sering tiba-tiba datang sehingga tak banyak kapal yang berani merapat di tebing desa.

Nah di tahun 1940-an, sebuah tangga akhirnya dibangun di bebatuan tebing untuk membuat perjalanan sedikit lebih mudah.

Meski begitu, nyali kapten kapal tetap sama, diuji oleh cuaca.

Baca juga: Setenil de las Bodegas, Kota di Bawah Batu yang Sudah Berusia 25.000 Tahun

Terisolasi dari abad ke abad

Karena letaknya yang sulit dan sangat terisolasi, populasi di Gasadalur merosot dari waktu ke waktu. Meski, di desa tersebut tersedia ladang subur yang bisa digarap oleh siapa saja.

Pada saat sebuah terowongan akhirnya terbentuk selepas meledakkan salah satu gunung dan akses ke desa bisa ditempuh menggunakan kendaraan, jumlah populasi ternyata tak juga melesat cepat.

Namun demikian, populasi yang kecil itu ternyata membawa keuntungan tersendiri. Yakni rumah-rumah kuno yang bersejarah dan pemandangan yang masih alami di sekitar tak akan cepat rusak, layaknya bangunan kuno yang terletak di wilayah padat penduduk.

Selain rumah kuno, Gasadalur juga memiliki keistimewaan menakjubkan lain yaitu air terjun Mulafossur.

Mulafossur diterjemahkan sebagai 'air terjun Tanjung'. 

Air terjun di desa terisolasi ini akan langsung terhempas ke bawah, ke laut yang menggelora di dasarnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com