Hal itu meningkatkan kadar neurotransmitter lain di otak yang mengatur tingkat stamina, termasuk dopamin.
Baca juga: Minum Kopi Saat Perut Kosong, Apakah Berbahaya?
Mengonsumsi kopi secara teratur dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2 dalam jangka waktu yang panjang.
Hal itu karena kemampuan kopi untuk menjaga fungsi sel beta di pangkreas yang berperan untuk memproduksi insulin.
Insulin digunakan untuk mengatur kadar gula darah.
Selain itu, kopi juga kaya akan antioksidan yang dapat memengaruhi sensitivitas insulin, peradangan, dan metabolisme dalam tubuh yang semua berhubungan dengan perkembangan diabetes tipe 2.
Kopi dapat membantu melindungi dari gangguan penyakit neurodegeneratif tertentu, termasuk alzheimer dan parkinson.
Selain itu, mengonsumsi kopi dalam jumlah sedang juga dapat menurunkan risiko demensia dan menghindari penurunan kognitif.
Baca juga: Efek Minum Kopi Instan Setiap Hari pada Kesehatan, Baik atau Buruk?
Kopi dapat mengubah penyimpanan lemak dan mendukung kesehatan usus.
Kedua hal itu berguna untuk mengatur berat badan.
Selain itu, kopi juga meningkatkan aktivitas fisik yang dapat mengatur berat badan seseorang.
Setiap cangkir kopi yang dikonsumsi dapat menurunkan 8 persen lebih rendah risiko terkena depresi.
Dengan meminum kopi, seseorang dapat lebih mengendalikan depresinya.
Kopi dapat membantu mengurangi risiko terkena kanker hati.
Selain itu, kopi juga bermanfaat untuk penurunan kekakuan hati.
Baca juga: 6 Hal yang Dirasakan Tubuh ketika Berhenti Minum Kopi
Meminum kopi dapat membantu menurunkan risiko seseorang terkena penyakit jantung hingga 15 persen.