Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arkeolog Temukan Kedai Berusia 5.000 Tahun dengan Makanannya di Irak

Kompas.com - 04/02/2023, 19:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Arkeolog dari University of Pennsylvania menemukan situs bersejarah kedai berusia hampir 5.000 tahun di Irak Selatan.

Kedai yang berasal dari tahun 2.700 sebelum masehi (SM) itu terungkap dari sebuah penggalian di stus bersejarah di Lagash, Irak. 

Lagash adalah kota kuno yang terletak di sebelah barat laut pertemuan sungai Efrat dan Tigris, di sebelah timur Uruk, dan sekitar 22 kilometer sebelah timur kota Ash Shatrah, Irak atau masuk wilayah Kerajaan Mesopotamia. 

Baca juga: Mengapa Arkeolog Takut Bongkar Makam Kaisar China? Ini Alasannya


Masih ditemukan sisa makanan sejak 5.000 tahun

Para arkeolog juga telah menggali lubang yang menyimpan tanah liat di Lagash. Proyek Arkeologi LagashLagash Archaeology Projec Para arkeolog juga telah menggali lubang yang menyimpan tanah liat di Lagash. Proyek Arkeologi Lagash

Situs bersejarah itu ditemukan arkeolog usai menggali tanah sedalam hampir setengah meter. 

Kedai minum itu terbagi menjadi ruang makan terbuka yang dilengkapi dengan bangku dan oven yang disebut zeer. Bahkan, ditemukan juga sisa makanan kuno yang tersimpan.

Dilansir dari CNN, sisa makanan itu tersimpan di dalam oven yang menyerap kelembapan dan mampu menjaga agar makanan tetap dingin. Oven ini bekerja menyerupai lemari es kuno.

Sisa makanan itu berupa olahan ikan yang terletak di di dalam mangkuk berbentuk kerucut.

"Saya pikir fitur pertama yang ditampilan adalah oven yang sangat besar ini benar-benar indah," terang Reed Goodman seorang arkeolog dari University of Pennsylvania.

Temuan kedai minum tersebut menambah wawasan tentang kehidupan orang-orang yang tinggal di lingkungan perkotaan non-elit di Asia Barat Daya sekitar 2.700 SM.

Baca juga: Mengapa Arkeolog Takut Bongkar Makam Kaisar China? Ini Alasannya

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com