Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Makanan dan Minuman Tertua yang Pernah Ditemukan Arkeolog

Kompas.com - 20/11/2022, 17:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Umumnya, makanan akan bertahan selama 1-2 hari dan terurai dengan cepat ketika sudah membusuk.

Akan tetapi, beberapa arkeolog telah menemukan makanan yang usianya mencapai berabad-abad dan melewati tanggal kadaluarsa.

Berikut 7 makanan dan minuman tertua yang pernah ditemukan arkeolog, dikutip dari Mental Floss:

1. Anggur Romawi dalam botol tertutup

Ada periode panjang dalam sejarah Eropa ketika orang Romawi tampaknya memiliki jejak dalam segala hal, mulai dari benda mekanis misterius hingga obat kumur berbahan dasar urin.

Pada 1867, para arkeolog menemukan sebotol anggur Romawi yang berasal dari sekitar 325 M di dekat Speyer, Jerman.

Sejak saat itu, anggur tersebut disahkan sebagai yang tertua yang dan masih dalam keadaan cair. Sebotol anggur itu ditemukan di salah satu dari dua sarkofagus dengan banyak botol lain yang sudah lama mengering.

Anggur ini tetap dapat diminum karena minyak zaitun yang digunakan untuk melindunginya. Setelah 1600 tahun, isinya menjadi lilin, berlumpur, dan kandungan alkoholnya sudah lama hilang.

Baca juga: Mengenal The Tale of Genji, Novel Tertua di Dunia

2. Roti tertua di Inggris

Pada akhir abad ke-20, lubang banjijr di Oxfordshire, Inggris memiliki potongan-potongan kecil roti hangus dan sisa-sisa Neolitik lainnya dalamnya.

Diperkirakan berumur 5500 tahun, roti yang terlalu matang itu awalnya disalahartikan sebagai arang.
Kemudian salah satu arkeolog memperhatikan butiran jelai yang hancur di dalamnya. Jika usianya benar, roti itu diyakini dibuat oleh beberapa orang pertama yang bermigrasi ke Inggris dari Eropa.

3. Kaldu tulang China kuno

Saat menggali tanah untuk membuat jalan bagi bandara baru, para pekerja China menemukan panci masak perunggu tersegel yang berisi kaldu cair dan tulang yang diperkirakan berusia sekitar 2400 tahun.

Penemuan itu dilakukan di sebuah makam dekat bekas ibu kota Xian, tidak jauh dari situs pemakaman kaisar pertama China.

Kaldu tulang tersebut telah berubah menjadi hijau karena oksidasi perunggu selama lebih dari dua ribu tahun.

Baca juga: Mengenal The Love Song for Shu-Sin, Puisi Cinta Tertua di Dunia

4. Mentega Irlandia

Pada 2009, arkeolog menemukan satu tong mentega di Irlandia.

Sebagian besar utuh, wadah kayu itu masih penuh dengan mentega. Namun, mentega tersebut telah kehilangan kekayaan krimnya selama ribuan tahun, beralih ke zat putih berlemak yang disebut adipocere.

5. Mi primal

Berkat penemuan di situs arkeologi Lajia di Sungai Kuning China pada tahun 2005, perdebatan tentang dari mana mi berasal mungkin sudah berakhir.

Tidak ada pasta bersejarah lain yang usianya mendekati cache Lajia yang berusia 4000 tahun.

Pada saat itu, sebuah gempa bumi purba tiba-tiba membanjiri lembah Sungai Kuning, dan seorang pengunjung yang malang meninggalkan semangkuk mi millet terbalik karena tergesa-gesa untuk melarikan diri.

Kombinasi unik dari faktor-faktor inilah yang menciptakan ruang hampa atau ruang kosong antara bagian atas kerucut sedimen dan bagian bawah mangkuk yang memungkinkan mi terawetkan.

Baca juga: Nishiyama Onsen Keiunkan, Hotel Tertua di Dunia Tempat Singgah Para Samurai

6. Dendeng sapi tertua di China

Para arkeolog menemukan sebuah panci perunggu indah yang berisi daging sapi di sebuah pemakaman berusia 2.000 tahun di desa Wanli, China.

Mereka mengklaim bahwa daging sapi itu tertua yang pernah ditemukan di China.

Gumpalan daging itu tidak menyusut selama ribuan tahun, sehingga menunjukkan bahwa itu sudah dikeringkan sebelum ditempatkan di dalam kubur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Tren
Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Tren
Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Tren
Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Tren
Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com