Orang dengan kondisi somniphobia dapat mengembangkan rasa takut untuk tertidur karena ingin menghindari mimpi buruk yang traumatis.
Satu studi menemukan bahwa orang dengan PTSD yang mengalami ketakutan akan tidur lebih cenderung mengalami mimpi buruk.
Gangguan tidur lain yang terkait dengan somniphobia adalah tidak dapat bergerak untuk sementara ketika tertidur atau bangun.
Pengalaman ini bisa membuat stres dan kegugupan saat tertidur karena kadang terjadi bersamaan dengan halusinasi.
Baca juga: Mengenal Heliophobia, Fobia pada Matahari, Gejala dan Penyebabnya
Dilansir dari Clevelandclinic, sering kali pengobatan somniphobia mirip dengan pengobatan untuk fobia spesifik lainnya, yaitu:
Terapi ini sering kali merupakan pengobatan fobia yang paling efektif karena melibatkan terapis untuk secara bertahap membuat pasien terbiasa dengan rasa takut.
Pasien somniphobia akan membayangkan mendapatkan istirahat malam yang nyenyak dan berusaha keras untuk tidur siang sebentar.
Baca juga: Memahami Phonophobia atau Fobia pada Suara Keras, Apakah Terkait dengan Genetik?
CBT atau terapi perilaku kognitif adalah metode yang melibatkan pembicaraan antara pasien somniphobia dan terapis tentang rasa takut.
CBT membantu pasien mengidentifikasi dan mengatasi ketakutan terkait tidur dan mengajari untuk menantang pikiran buruk untuk menurunkan kecemasan.
EMDR adalah metode psikoterapi yang mungkin sangat efektif jika somniphobia berasal dari trauma.
Selama EMDR, pasien akan mengingat peristiwa traumatis saat distimulasi oleh gerakan ritmis. Pasien dapat memproses trauma tanpa terbebani oleh ingatan.
Baca juga: Apa Penyebab Fobia dan Bagaimana Cara Menyembuhkannya?