Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebiasaan yang Membuat Berat Badan Sulit Turun

Kompas.com - 24/01/2023, 10:45 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Sumber Best Life

KOMPAS.com - Menurunkan berat badan memerlukan tekad, kerja keras, hingga konsistensi.

Meskipun begitu, sebagian orang mengaku mengalami kesulitan untuk menurunkan berat badan meski sudah disiplin dan berusaha keras.

Berat badan yang sukar turun bisa disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya dipengaruhi oleh kebiasaan makan sehari-hari.

Lantas, kebiasaan seperti apa yang membuat berat badan sulit turun?

Baca juga: 7 Jenis Makanan yang Cepat Menaikkan Berat Badan Anak dengan Aman dan Sehat

Kebiasaan yang membuat berat badan sulit turun

Kebiasaan sederhana yang kerap disepelekan ternyata mampu menghambat penurunan berat badan.

Berikut beberapa kebiasaan yang membuat berat badan sulit turun, di antaranya:

1. Kurang makan protein

Konsumsi protein bisa membantuk menurunkan berat badan karena nutrisi ini bisa memberikan efek rasa kenyang.

Dilansir dari Best Life, rata-rata orang dewasa yang sehat membutuhkan setidaknya 0,8 gram protein per kilogram berat badan setiap hari.

Sebaliknya, konsumsi protein yang kurang bisa menghambat penurunan berat badan.

2. Tidak cukup istirahat

Saat tubuh tidak mendapatkan waktu istirahat yang cukup, Anda cenderung ingin menikmati makanan yang berkalori tinggi.

Faktanya, kurang tidur dan stres ternyata meningkatkan risiko obesitas dan penyakit metabolik.

Oleh sebab itu, memperbaiki waktu tidur berkualitas minimal tujuh jam per malam bisa membantu menurunkan berat badan.

Baca juga: Ingin Menaikkan Berat Badan dengan Cepat dan Sehat? Begini Caranya

Kurang tidur bisa memperlambat metabolisme dan berisiko menaikkan berat badan.FREEPIK/JCOMP Kurang tidur bisa memperlambat metabolisme dan berisiko menaikkan berat badan.

3. Sering melewatkan makan

Kebiasaan sederhana lainnya yang bisa menghambat penurunan berat badan adalah melewatkan waktu makan.

Penelitian yang diterbitkan oleh Nutrients pada 2021 menunjukkan korelasi antara melewatkan makan dan penambahan berat badan.

Para peneliti menemukan bahwa melewatkan makan berkaitan dengan kenaikan berat badan yang signifikan.

Halaman:

Terkini Lainnya

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com