Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Awan Berbentuk Mirip UFO di Turkiye, Begini Penjelasan Ahli

Kompas.com - 23/01/2023, 20:40 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video yang menunjukkan awan berbentuk bulat mirip pesawat UFO viral di media sosial.

Akun Twitter @TansuYegen membagikan video yang menunjukkan awan berbentuk unik itu muncul di Turkiye.

Hingga sekarang, unggahan ini tayang sebanyak 3,8 juta kali dan disukai 36.000 kali.

Lalu, apakah awan berbentuk bulat mirip UFO itu?

Baca juga: Viral Awan Berbentuk Gelembung di Langit Spanyol, Ini Penjelasannya


Awan lentikular

Peneliti Pusat Sains Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang menjelaskan, awan berbentuk mirip UFO di Turkiye ini menyerupai fenomena awan lentikular.

Awan lentikular juga disebut caping gunung karena berbentuk seperti caping yang berada di puncak gunung.

"Biasanya, awan lentikular ini dijumpai di puncak gunung ataupun puncak bukit," jelasnya.

Andi menyatakan, awan lentikular tidak terlihat menempel melainkan mengambang seperti menutupi puncak bukit.

Ia juga menegaskan, meski awan pada video tersebut tidak berada di puncak gunung, itu tetap awan lentikular.

Hal ini karena awan akan terus bergerak seiring aliran udara walaupun terlihat diam.

"Kemungkinan awan lentikular tersebut dapat terdorong oleh angin fohn yang membuat posisi dari semula itu terpisah jauh," tambahnya.

Angin fohn terjadi karena ada pergerakan udara dari lereng menuju bawah pegunungan.

Menurutnya, hembusan angin itulah yang membuat awan lentikular berada dalam posisi lebih jauh meski bentuknya tetap menyerupai caping.

Baca juga: Viral, Unggahan Pelangi Melingkari Awan, Ini Penjelasan BRIN

Proses terbentuknya awan lentikular

Gunung Lawu kembali bertopi. Awan yang membentuk topi tersebut terlihat jelas di Kabupaten Magetan. Awan yang menaungi Gunung Lawu bernama awan lentikularis.KOMPAS.COM/SUKOCO Gunung Lawu kembali bertopi. Awan yang membentuk topi tersebut terlihat jelas di Kabupaten Magetan. Awan yang menaungi Gunung Lawu bernama awan lentikularis.

Andi menjelaskan, awan lentikular ini biasa terjadi saat lapisan atmosfer di sekitar gunung berada dalam kondisi puncak saturasi.

Halaman:

Terkini Lainnya

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Tren
Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Tren
Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com