Puncak saturasi atau kejenuhan adalah kondisi saat kadar uap air di puncak gunung cukup tinggi.
Saat udara mengalir di puncak gunung, daya angkat yang ringan menyebabkan muncul kondensasi atau pendinginan yang cukup tinggi pada udara.
Kondisi ini membuat gunung mencapai puncak saturasi dan menghasilkan awan lentikular.
Awan ini akan menghilang saat tekanan udara di sekitar atmosfer mulai turun dan menghangat.
Uap air lalu berkurang sehingga udara menjadi lebih kering dan tidak lagi dalam kondisi saturasi.
Baca juga: Viral, Video Awan seperti Ombak di Langit Jakarta, Apa Penyebabnya?
Andi menjelaskan, awan lentikular menjadi pertanda tingkat resipitasi atau curah hujan pada keesokan hari akan lebih besar daripada di hari kemunculannya.
Bahkan, atmosfer di wilayah tersebut akan menjadi lebih lembab berkat angin fohn berhawa dingin yang pelan-pelan mendekati wilayah tempat awan lentikular itu muncul.
"Awan lentikular ini akan menjadi pertanda akan turun hujan badai yang lebih besar," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.