Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Vintia Anggraini
Pegawai Negeri Sipil

Seorang lulusan bidang Linguistik Bahasa dan Sastra Indonesia dan Analis Kata dan Istilah di Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Lirik Lagu Populer Indonesia, Sudah Tepatkah?

Kompas.com - 06/01/2023, 14:57 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Permasalahan ini dapat disebabkan beberapa faktor. Pertama, pencipta lagu memang tidak mengetahui tentang penggunaan bahasa yang tepat. Jadi, kata yang mereka ketahuilah yang digunakan untuk menciptakan sebuah lagu.

Mungkin mereka tidak mengetahui bahwa ada pedoman yang dapat digunakan untuk menggunakan bahasa yang tepat, yaitu Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan.

Berkaitan dengan hal itu, akan lebih baik jika pencipta lagu lebih memperhatikan penggunaan kata dan ejaan yang tepat dalam menulis lagu sehingga ketika dinyanyikan dan populer, masyarakat dapat menerimanya dalam keadaan tepat dalam hal penggunaan bahasanya.

Pencipta lagu dapat mengakses https://kbbi.kemdikbud.go.id dan https://ejaan.kemdikbud.go.id secara gratis ketika menulis lagu.

Sebagai pencipta lagu, sudah seharusnya mereka memperhatikan penggunaan bahasa yang tepat. Mungkin juga, jika mereka kesulitan, sebaiknya penulis lagu berkonsultasi dengan ahli bahasa dalam menentukan pilihan kata yang akan ditulis menjadi sebuah lagu.

Kedua, lembaga yang bertanggung jawab untuk mengurusi kebahasaan belum memperhatikan itu. Sosialisasi penggunaan bahasa yang tepat belum sampai ke pencipta lagu, musisi, atau penyanyi. Untuk itu, lembaga bahasa sebaiknya mulai melirik mereka.

Kegiatan sosialisasi dapat terus dilakukan melalui media apa pun. Kita dapat mengumpulkan beberapa penulis lagu untuk diberikan sosialisasi penggunaan bahasa yang tepat.

Selain itu, penggunaan laman dan media sosial sebagai wadah untuk melakukan sosialisasi harus terus dilakukan.

Jika mungkin, kita dapat mengajak influencer untuk mengampanyekan penggunaan bahasa yang tepat agar target kita dapat tercapai dan tepat sasaran.

Terakhir, apakah masyarakat Indonesia sudah memiliki kesadaran untuk menggunakan bahasa Indonesia yang tepat?

Ketika mendengar lirik lagu tersebut, apakah masyarakat, terutama generasi muda dapat bersikap kritis, misalnya dengan mengomentari lagu tersebut di media penyebarannya?

Jika lembaga bahasa sudah memberikan sosialisasi kepada mereka tentang penggunaan bahasa Indonesia yang tepat dan masyarakat masih mengabaikannya, hal ini akan terus terjadi.

Untuk itu, diperlukan kerja sama yang baik antara pencipta lagu, musisi, penyanyi, pemerintah, dan masyarakat untuk menangani hal ini dan mencegahnya terjadi lagi di masa yang akan datang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com