Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Cek Ranking Hasil Tes Rekrutmen BUMN Lewat "Coding", Apakah Valid?

Kompas.com - 02/01/2023, 15:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Twit soal cara cek ranking hasil tes rekrutmen BUMN lewat coding viral di media sosial.

Twit viral itu diunggah oleh akun ini pada Minggu (1/1/2023).

"FHCI BUMN Kalian ranking berapa ges.. ranking 106 masih bisa lolos gak ya huhu," tulis pengunggah.

Dalam unggahan yang sama dilampirkan juga tangkapan layar bahasa pemograman yang menunjukkan skor TKD, skor akhlak, dan total skor hingga peringkat tes.

Sejumlah warganet meninggalkan komentar di twit viral tersebut. Mayoritas mempertanyakan cara untuk mengetahui ranking hasil tes rekrutmen bumn itu.

"Gimana caranya sih? Masa gw harus ngoding web fhci gitu biar tau ranknya," tulis akun ini

"Rank 26, valid kah?" tanya warganet lain. 

Hingga Senin (2/1/20230 unggahan tersebut telah dikomentari oleh lebih dari 80 warganet, dibagikan kepada 158 akun, dan disukai hingga 752 pengguna Twitter.

Diketahui, Forum Human Capital Indonesia (FHCI) baru saja menggelar online tes tahap 1 dalam Rekrutmen Bersama BUMN batch 2.

Lantas, apakah cara cek ranking hasil tes rekrutmen BUMN itu valid?

Baca juga: Peserta Rekrutmen BUMN yang Jalani TKD dan AKHLAK Hari Terakhir Disebut Lebih Diuntungkan, Ini Kata FHCI

Penjelasan dosen dan pengamat

Dosen Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer UNS, Nurcahya Pradana Taufik Prakisya mengatakan, cara cek ranking hasil tes rekrutmen BUMN yang viral itu bukan menggunakan coding.

Sebaliknya, cara cek ranking hasil tes rekrutmen BUMN itu dilakukan dengan membaca API (Application Programming Interface).

"Itu bukan coding sih, sepertinya hanya baca API yang tersedia dari server peringkat tes," jelasnya, saat dihubungi oleh Kompas.com, Senin (2/1/2023).

Menurutnya, API tersebut bisa dibaca melalui web browser, tepatnya di bagian "tools" kemudian "network".

"Kalau iya cuma baca API, ya berarti valid," tandas Nurcahya.

Hal serupa juga disampaikan oleh Pengamat keamanan siber dari Vaksin.com, Alfons Tanujaya.

"Kelihatannya valid," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (2/1/2023).

Menurutnya, hal itu bisa terjadi karena akses hasil coding yang tidak diamankan dengan baik.

"Artinya coding-nya kurang diamankan dengan baik," kata Alfons.

"Jadi ada celah mengakses hasil coding yang tidak diamankan aksesnya," tambah dia.

Baca juga: Peserta Dapat Nilai 0 Saat TKD dan AKHLAK BUMN, Ini Penjelasan FHCI

Penjelasan FHCI

Sementara itu, Direktur Eksekutif FHCI Lieke Roosdianti mengatakan bahwa pihaknya tidak bisa berkomentar terkait cara cek hasil tes BUMN tersebut.

Lieke justru menyarankan agar peserta tes tetap menunggu hasil tes BUMN yang akan diumumkan pada pekan ini.

"Sebaiknya peserta menunggu hasilnya nanti tanggal 7 Januari 2023 saja," terang dia, saat dihubungi oleh Kompas.com, Senin (2/1/2023).

Mengacu pada jadwal Rekrutmen Bersama BUMN batch 2, saat ini peserta tengah menunggu hasil Tes Kompetensi Dasar (TKD) dan Akhlak. 

Setelah hasil tes online itu diumumkan, peserta yang lolos berhak mengikuti seleksi tahap 3, yakni tes Bahasa Inggris dan beberapa tes lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com