KOMPAS.com - Setiap 2 Januari diperingati sebagai Hari Introvert Sedunia sejak 2011.
Peringatan ini merupakan kesempatan bagi orang-orang di seluruh dunia untuk lebih memahami dan menghargai para introvert.
Dikutip dari Very Well Mind, kata introvert digunakan untuk menggambarkan seseorang yang cenderung berpaling ke dalam.
Artinya, mereka lebih fokus pada pikiran, perasaan, dan suasana hati internal daripada mencari rangsangan eksternal.
Kendati demikian, ada banyak kesalahpahaman soal introvert, seperti dinilai sebagai antisosial, tidak ramah, pemalu, dan kesepian.
Dalam banyak kasus, menjadi seorang introvert justru bisa menjadi sebuah aset. Berikut sederet manfaat memiliki kepribadian ini, dikutip dari Time:
Baca juga: 7 Tips agar Liburan Tetap Terasa Menyenangkan bagi Orang Introvert
Introvert secara alami mahir dalam hal mendengarkan secara aktif.
Penulis buku Introvert Power: Why Your Hidden Life is Your Hidden Strength, Dr Laurie Helgoe menuturkan, orang ekstrovert lebih cenderung untuk terjun ke percakapan sebelum sepenuhnya memproses apa yang dikatakan orang lain.
Bukan karena mereka egois atau tidak peduli, tetapi karena mereka memproses informasi secara interaktif.
Sebaliknya, introvert memproses informasi secara internal. Ini memungkinkan mereka untuk mendengar, memahami, dan memberikan wawasan yang dipertimbangkan dengan cermat saat mereka merespons.
Karena itu, para introvert mungkin memerlukan waktu terlalu lama untuk merumuskan pemikiran mereka sebelum membagikannya.
Untuk mengatasi kecenderungan itu, para introvert sebaiknya pergi ke pertemuan dengan persiapan untuk berbicara lebih dahulu.
Kondisi ini juga membuat introvert lebih efektif di media sosial karena mereka kurang rentan terhadap reaksi spontan dibanding ekstrovert.
Baca juga: Dari 15 Ciri Introvert Ini, Adakah yang Mirip Dengan Kepribadianmu?
Selain keterampilan mendengarkan mereka yang unggul, introvert juga memiliki kejelian atau keterampilan observasi.