KOMPAS.com - Kolesterol tinggi sering tak bergejala. Apabila si pasien tak segera mengubah pola makan dan pola hidupnya, maka berisiko mengalami berbagai gangguan kesehatan mematikan.
Dilansir dari Reader's Digest (30/7/2021), kolesterol tinggi bisa menyumbat arteri, sehingga kemudian bisa berisiko menaikkan tekanan darah dan memicu serangan jantung.
Berdasarkan data dari Departemen Kesehatan Inggris Raya, hampir 60 persen masyarakat mengalami kolesterol tinggi.
Rawannya, tak banyak di antara mereka yang sadar jika kolesterolnya sudah di atas ambang batas normal.
Banyak pasien kolesterol tinggi mengaku tak mengalami perubahan kesehatan apapun yang bisa menjadi alarm kolesterol mereka di ambang yang tinggi.
Lantas, apa saja tanda dan gejala yang bisa menandakan kita memiliki kolesterol tinggi?
Baca juga: 8 Manfaat Daun Bawang, Berkhasiat Turunkan Kolesterol juga Berat Badan
Jika kita memiliki orangtua dengan riwayat penyakit kolesterol tinggi, maka kita harus waspada bahwa kita juga bisa memiliki penyakit yang sama.
Kolesterol tinggi dapat diturunkan secara genetik. FH atau hiperkolesterolemia familial, dapat diturunkan dan menyebabkan kadar kolesterol tinggi.
Menurut FH Foundation, sebuah badan amal yang mendukung orang dengan hiperkolesterolemia familial, satu dari setiap 200-500 orang memiliki kondisi tersebut, artinya ribuan orang dapat menderita kolesterol tinggi tanpa menyadarinya.
FH adalah kondisi umum, namun sangat mengancam jiwa. Jika tidak diobati dapat meningkatkan kolesterol yang menyebabkan serangan jantung dini dan penyakit jantung.
Sama seperti kolesterol tinggi itu sendiri, FH bisa tanpa gejala. Jika keluarga Anda memiliki pola serangan jantung di bawah 55 tahun, rutinlah menemui dokter umum dan mintalah tes.
Baca juga: Jenis Madu yang Bisa Menurunkan Gula Darah dan Kolesterol Tinggi
Dalam kasus ekstrim, kolesterol tinggi dapat menyebabkan kondisi kulit yang disebut xanthomas. Yaitu berupa deposit lilin yang merupakan hasil dari pencucian lemak dari kulit.
Gangguan kulit ini berupa gumpalan yang terasa lembut dan memiliki warna kekuningan.
Dr Adil Sheraz (ALL CORR), Konsultan Dermatologis & juru bicara British Skin Foundation mengatakan, xanthomas adalah endapan kaya kolesterol yang dapat terjadi di bagian tubuh mana pun.
Dilansir dari Express, pasien yang menderita hiperlipidemia (peningkatan kadar lipid dalam darah) besar kemungkinan memiliki endapan lipoprotein di tendon, di bawah kulit atau umumnya di kelopak mata.