KOMPAS.com - Pernahkah Anda mengalami situasi di mana telinga terasa berdenging, seolah mendengarkan suara?
Kondisi tersebut dikenal dengan sebutan tinitus, itu adalah istilah medis untuk “mendengar” suara-suara di telinga, meski tidak ada sumber suara dari luar.
Tinitus sering disebut juga telinga berdenging, yang bisa saja terdengar seperti meniup, menderu, mendengung, mendesis, bersenandung, bersiul, atau mendesis.
Hampir semua orang pernah merasakan bentuk tinitus ringan. Biasanya hanya berlangsung beberapa menit.
Namun, tinitus yang terus-menerus atau berulang dapat menimbulkan stres dan membuat Anda lebih sulit fokus, terutama atau tidur.
Baca juga: Mengenal Kondisi Diabetes pada Anak, Gejala dan Cara Mengontrolnya
Dikutip dari laman Healthline, kondisi kerusakan pada telinga bagian dalam adalah penyebab umum tinitus.
Telinga tengah berfungsi menangkap gelombang suara. Konduksi gelombang suara tersebut mendorong telinga bagian dalam mengirimkan impuls listrik ke otak Anda.
Anda hanya dapat mendengar suara-suara ini setelah otak menerima sinyal listrik dan menerjemahkannya menjadi suara.
Baca juga: Mengenal Kondisi Vertigo Posisi Paroksismal Jinak, Apa Itu?
Terkadang, telinga bagian dalam Anda mengalami kerusakan, sehingga mengubah cara otak Anda memproses suara. Beberapa kondisi penyebabnya antara lain:
Baca juga: Gejala dan Penyebab Hernia, Penyakit yang Diidap PM Israel Netanyahu
Kondisi telinga berdenging atau tinitus umumnya ditandai dengan gejala telinga yang berdenging meski tidak ada suara eksternal yang terdengar.
Namun, dilansir dari laman Mayo Clinic, tinitus juga dapat menyebabkan jenis suara lainnya di telinga Anda, termasuk berdengung, gemuruh, bunyi klik, hingga desis.
Kebanyakan orang yang menderita tinitus memiliki tinitus subyektif, atau tinitus yang hanya dapat didengar oleh dirinya sendiri.
Baca juga: 11 Tanda dan Gejala Diabetes Tipe 2 yang Sering Diabaikan
Suara berdenging juga mungkin terdengar di salah satu atau kedua telinga. Kondisi ini bisa hadir sepanjang waktu, atau mungkin datang dan pergi.
Dalam kasus yang jarang terjadi, tinitus dapat terjadi sebagai suara yang berdenyut atau mendesis berirama, sering kali bersamaan dengan detak jantung Anda.
Beberapa orang mungkin tidak terlalu terganggu dengan tinitus ringan. Namun, kondisi telinga berdenging yang terlalu sering dapat memengaruhi aktivitas.
Baca juga: 6 Gejala Vertigo, dari Pusing hingga Kehilangan Pendengaran
Temui dokter jika Anda menderita tinitus setelah infeksi saluran pernapasan atas, seperti pilek, dan telinga berdenging tidak kunjung membaik dalam waktu seminggu.
Itu termasuk jika Anda mengalami gangguan pendengaran atau pusing, serta mengalami kecemasan atau depresi akibat tinitus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.