Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Naik Pesawat Bisa Menyebabkan Gangguan Pendengaran? Ini Penjelasan Dokter THT

Kompas.com - 15/05/2023, 15:15 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Boy William baru-baru ini mengungkapkan kondisinya yang mengalami gangguan pendengaran pada telinga kirinya di acara Cochlear di kawasan Lebak Bulus, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (13/5/2023).

Boy mengaku bahwa kondisi tersebut sudah ia alami sejak kecil. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa telinga kiri tersebut sama sekali tidak bisa untuk mendengar alias tuli.

Kemudian, Boy menyebutkan dua kemungkinan yang menyebabkan telinga kirinya tersebut tidak bisa mendengar sejak kecil.

"Ada beberapa kemungkinan, pertama aku katanya pas bayi diajak naik pesawat, tahu kan naik pesawat dengung kupingnya," kata Boy dikutip dari Kompas.com, Sabtu (13/5/2023).

"Yang kedua, bilangnya ada yang dari lahir. Cuman itu dia, dulu orangtua enggak tahu," sambungnya.

Boy tidak langsung mendapatkan penanganan, semua baru mengetahuinya ketika Boy berusia 5 tahun.

Lantas, benarkah naik pesawat bisa menyebabkan tuli atau mengalami gangguan pendengaran?

Baca juga: Mengorek Kuping dengan Cotton Bud Bisa Batalkan Puasa? Ini Kata MUI


Penjelasan dokter THT

Dokter spesialis THT, bedah kepala, dan leher sekaligus dosen Fakultas Kedokteran di Universitas Airlangga (FK Unair) Achmad Chusnu Romdhoni menyampaikan, bahwa naik pesawat terkadang memang bisa menyebabkan gangguan pendengaran pada seseorang.

Hal ini karena ketika naik pesawat, akan terjadi perubahan tekanan tinggi (di tanah) menuju tekanan rendah (di udara) yang kemudian tekanan udara akan kembali naik saat pesawat akan landing (mendarat).

"Sementara itu, penyesuaian tekanan di dalam telinga tengah dengan udara di luar dilakukan oleh tuba eustachius, yaitu saluran yang menghubungkan hidung dengan telinga tengah," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (15/5/2023).

"Apabila dalam penyesuaian tekanan telinga bermasalah, maka itu dapat menyumbat tuba eustachius," sambungnya.

Lebih lanjut, Achmad menyebutkan gangguan pendengaran (bindeng) terjadi saat seseorang mengalami gangguan penyesuaian tekanan oleh tuba eustachius yang gagal.

Hal ini bisa disebabkan oleh:

  • Pilek (ada cairan di hidung yang menyumbat tuba eustachius).
  • Tumor ganas/jinak di nasofaring (muara tuba eustachius). Tumor tersebut dapat membuat tuba eustachius tersumbat sehingga menyebabkan masalah pada pendengaran.

"Namun, pada anak-anak, selain pilek terkadang juga karena ada adenoid (amandel di hidung bagian belakang) yang membesar dan akhirnya menyumbat adenoid," jelasnya.

Baca juga: Ramai soal Stroke Telinga, Benarkah Itu Ada? Ini Penjelasan Dokter

Perubahan tekanan udara ketika pesawat akan mendarat bisa memicu gangguan pada telinga.SHUTTERSTOCK/ASLYSUN Perubahan tekanan udara ketika pesawat akan mendarat bisa memicu gangguan pada telinga.

Biasanya terjadi pada orang-orang tertentu

Senada, dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) di RS Columbia Asia (RSCA) Prof Delfitri Munir menyampaikan, bahwa naik pesawat memang bisa menyebabkan gangguan di telinga.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com