KOMPAS.com – Banjir bandang menerjang sejumlah wilayah di Semarang, Jawa Tengah sejak Sabtu (31/12/2022) hingga Minggu (1/1/2023).
Banjir kali ini cukup parah dengan merendam kawasan vital di Kota Semarang.
Banjir di Kota Atlas tersebut terjadi usai hujan deras mengguyur wilayah Semarang selama berjam-jam pada Sabtu (31/12/2022).
Menurut warga, banjir di Semarang pada penghujung 2022 merupakan banjir yang terparah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
"Banjir kali ini paling parah, dulu tahun 2021 tidak separah ini," ujar Prasongko, pekerja kebersihan di Stasiun Tawang, Sabtu (31/12/2022).
Baca juga: Daftar Perjalanan Kereta yang Dialihkan Imbas Banjir Semarang, Mana Saja?
Baca juga: Video Viral Petir Menyambar-nyambar di Langit Surabaya, Ada Apa?
Lantas, seperti apa perkiraan cuaca di wilayah Semarang selama sepekan ke depan, dan apakah masih ada potensi hujan ekstrem?
Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Sutikno menjelaskan, secara umum wilayah Jawa Tengah termasuk Semarang memang sedang berada di musim penghujan.
Ia juga menyebut, puncak hujan di wilayah Jawa Tengah (Jateng) berada pada Januari-Februari.
“Puncak hujan di Jateng itu bulan Januari-Februari sehingga hujan dengan intensitas sedang-lebat masih sangat berpotensi,” ujar Sutikno saat dihubungi Kompas.com, Minggu (1/1/2023).
Baca juga: Rekomendasi BMKG Terkait Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan
Kendati demikian, potensi cuaca ekstrem atau hujan deras yang mengguyur wilayah Jateng dan sekitarnya diperkirakan tidak seekstrem pada Sabtu (31/12/2022).
Sutikno menambahkan, meski perkiraan cuaca tidak seektstrem pada penghujung 2022, pihaknya meminta masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan akibat hujan yang terus terjadi.
“Beberapa wilayah di Semarang serta beberapa kabupaten di sepanjang pantura masih ada yang tergenang dan belum surut, sehingga dengan hujan intensitas sedang saja dengan durasi lebih dari satu jam tetap bisa menyebabkan terjadinya genangan (banjir),” katanya lagi.
Pihaknya mengimbau masyarakat yang berada di daerah yang rawan banjir, bantaran sungai, serta perbukitan untuk meningkatkan kewaspadaan.
Kewaspadaan tersebut menurutnya termasuk terhadap adanya potensi angin kencang dan pohon tumbang.
Baca juga: Banjir Semarang, Apa Penyebabnya? Ini Analisis Ahli Hidrologi UGM...