Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batasi Jumlah Kendaraan, Izin Naik Motor di Singapura Capai Ratusan Juta

Kompas.com - 18/12/2022, 18:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Singapura terkenal sebagai negara termahal di dunia. Salah satu hal yang membuktikan hal tersebut adalah terkait biaya untuk bisa mengendarai sepeda motor di negara ini.

Singapura mengharuskan pengendara motor merogoh kocek hingga ratusan juta rupiah untuk bisa mendapatkan izin berkendara.

Langkah ekstrem ini dilakukan Singapura dalam menekan jumlah pengguna mobil dan motor di negaranya.

Certificate of entilement

Singapura mengontrol jumlah izin memiliki maupun menggunakan kendaraan melalui certificate of entitlement (COE)

Pada September lalu, negara ini melalui peraturan izin yang ketat tersebut mampu membatasi armada sepeda motor hanya sekitar 142.000.

Adapun jumlah mobil yang beroperasi dibatasi sekitar 650.000.

Untuk diketahui, biaya izin sepeda motor di Singapura sangat tinggi meliputi 20.000 dolar Singapura untuk memiliki kendaraan, atau jika dirupiahkan sekitar Rp 229 juta.

Serta izin mengendarai sepeda motor dengan biaya senilai 5.000 dolar Singapura, atau sekitar Rp 57 juta.

Sementara itu pada Oktober ini biaya izin sepeda motor yang sudah 10 tahun ditetapkan sebesar 12.801 dolar Singapura atau sekitar Rp 147 juta.

Dilansir dari Bloomberg, dosen ilmu politik di Universitas Manajemen Singapura Nathan Peng mengatakan, biaya memperbarui surat izin yang mencapai lebih dari 11.000 dolar Singapura atau sekitar Rp 126 juta, menurutnya akan membawa dampak pada kenaikan harga sewa sepeda motor.

Baca juga: Ari Lasso Ditinggal Pesawat di Singapura, Ini Penjelasan Batik Air

Jumlah tersebut menurut Peng naik enam kali lipat dalam satu dekade.

"Mereka yang memiliki sepeda akan membayar kenaikan biaya secara langsung, dan mereka yang menyewa kemungkinan besar akan melihat kenaikan biayanya," ujar Peng.

Padahal sewa sepeda banyak digunakan oleh jasa pengirim paket maupun driver perusahaan pengiriman makanan seperti Grab.

Perusahaan GigaRider yang menyewakan sepeda motor mengatakan pada 2023 nanti sewa akan naik 10 persen untuk klien perusahaan.

Adapun Grab menyebut bahwa biaya akan naik karena harga COE yang naik.

Peng menilai harga surat izin motor yang tinggi akan menambah ketimpangan sosial yang makin lebar di masyarakat.

"Menurut saya sepeda motor bagi kebanyakan orang bukan pilihan gaya hidup. Jika mereka mampu memakai Grab untuk bekerja mungkin mereka tak akan membeli sepeda motor karena masalah keamanan dan kenyamanan," kata dia.

Tak hanya izin sepeda motor, Singapura sejauh ini juga memberlakukan harga yang tinggi untuk izin penggunaan mobil yakni lebih dari 80.000 dolar, naik tiga kali lipat dibanding tahun 2018.

Baca juga: Fakta Kebaya Didaftarkan Warisan UNESCO oleh Singapura dan 3 Negara

Dikutip dari Revzilla

Singapura memang telah lama berupaya mengurangi polusi udara melalui pembatasan sepeda motor.

Dikutip dari Revzillapada tahun 2018 lalu negara ini mengumumkan bahwa kendaraan yang terdaftar sebelum 1 Juli 2003 dilarang berada di jalanan Singapura pada 30 Juni 2028 nanti.

Informasi tersebut sempat diumumkan oleh Badan Lingkungan Nasional Singapura.

Badan tersebut menyebut sepeda motor membentuk 15 persen lalu lintas Singapura namun telah menghasilkan 50 persen karbon monoksida dari kendaraan.

Adapun kendaraan yang lebih tua membentuk polusi sepeda motor paling banyak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Matahari Tepat di Atas Kabah, Saatnya Cek Arah Kiblat

Matahari Tepat di Atas Kabah, Saatnya Cek Arah Kiblat

Tren
Kekuasaan Sejarah

Kekuasaan Sejarah

Tren
Kisah Alfiana, Penari Belia yang Rela Sisihkan Honor Demi Berhaji, Jadi Salah Satu Jemaah Termuda

Kisah Alfiana, Penari Belia yang Rela Sisihkan Honor Demi Berhaji, Jadi Salah Satu Jemaah Termuda

Tren
Jokowi Luncurkan Aplikasi Terpadu INA Digital, Bisa Urus SIM, IKD, dan Bansos

Jokowi Luncurkan Aplikasi Terpadu INA Digital, Bisa Urus SIM, IKD, dan Bansos

Tren
Biaya UKT Universitas Muhammadiyah Maumere, Bisa Dibayar Pakai Hasil Bumi atau Dicicil

Biaya UKT Universitas Muhammadiyah Maumere, Bisa Dibayar Pakai Hasil Bumi atau Dicicil

Tren
Pegi Bantah Telah Membunuh Vina, Apakah Berpengaruh pada Proses Hukum?

Pegi Bantah Telah Membunuh Vina, Apakah Berpengaruh pada Proses Hukum?

Tren
Singapura Tarik Produk Kacang Impor Ini karena Risiko Kesehatan, Apakah Beredar di Indonesia?

Singapura Tarik Produk Kacang Impor Ini karena Risiko Kesehatan, Apakah Beredar di Indonesia?

Tren
Maskot Pilkada DKI Jakarta Disebut Mirip Kartun Shimajiro, KPU Buka Suara

Maskot Pilkada DKI Jakarta Disebut Mirip Kartun Shimajiro, KPU Buka Suara

Tren
Ramai di Media Sosial, Bagaimana Penilaian Tes Learning Agility Rekrutmen BUMN?

Ramai di Media Sosial, Bagaimana Penilaian Tes Learning Agility Rekrutmen BUMN?

Tren
Batalkan Kenaikan UKT, Nadiem: Kalau Ada Kenaikan Harus Adil dan Wajar

Batalkan Kenaikan UKT, Nadiem: Kalau Ada Kenaikan Harus Adil dan Wajar

Tren
Buntut Pencatutan Nama di Karya Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Dicopot dari Dekan dan Dosen FEB Unas

Buntut Pencatutan Nama di Karya Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Dicopot dari Dekan dan Dosen FEB Unas

Tren
Alasan Nadiem Makarim Batalkan Kenaikan UKT Perguruan Tinggi Tahun Ini

Alasan Nadiem Makarim Batalkan Kenaikan UKT Perguruan Tinggi Tahun Ini

Tren
Cara Melihat Nomor Sidanira untuk Daftar PPDB Jakarta 2024

Cara Melihat Nomor Sidanira untuk Daftar PPDB Jakarta 2024

Tren
Kronologi Balita 2 Tahun di Sidoarjo Meninggal Usai Terlindas Fortuner Tetangga

Kronologi Balita 2 Tahun di Sidoarjo Meninggal Usai Terlindas Fortuner Tetangga

Tren
Sosok Kamehameha, Jurus Andalan Son Goku yang Ada di Kehidupan Nyata

Sosok Kamehameha, Jurus Andalan Son Goku yang Ada di Kehidupan Nyata

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com