Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Fenomena Solstis 21 Desember, Penyebabnya, dan Dampaknya?

Kompas.com - 16/12/2022, 16:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ramai mengenai fenomena solstis yang menyebut warga tidak boleh keluar rumah pada 21 Desember 2022. 

Fenomena solstis ini ramai setelah adanya unggahan akun TikTok @scorpio_jatim pada Jumat (9/12/2022).

"TANGGAL.21 DESEMBER SUDAH DI DEPAN MATA..DI DUNIA DI LARANG KE LUAR RUMAH..APA YANG TERJADI," tulis akun itu pada keterangan video.

Sementara itu, akun TikTok lainnya @hendrikece juga mengunggah informasi yang tidak jauh berbeda.

Baca juga: Fakta-fakta Matahari, Bintang di Jantung Tata Surya

Lantas, apa itu fenomena solstis dan benarkah peristiwa ini berbahaya bagi warga sehingga tidak diperbolehkan keluar rumah pada 21 Desember 2022?

Apa itu fenomena solstis?

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, solstis sebenarnya adalah fenomena astronomi biasa sehingga larangan untuk keluar rumah tidak benar.

Fenomena solstis adalah gerak semu tahunan matahari yang menjangkau kedudukan di atas garis balik selatan.

Hal tersebut dikatakan peneliti Pusat Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang.

"Sebenarnya Solstis sama sekali tidak berkaitan dengan aktivitas seismik atau kegempaan. Solstik juga tidak berkaitan dengan aktivitas vulkanologi," jelas Andi pada Rabu (14/12/2022).

Andi menerangkan bahwa fenomena ini disebabkan oleh sumbu rotasi bumi yang mengalami kemiringan.

Kemiringan sumbu rotasi bumi mencapai 23,5 derajat terhadap bidang tegak lurus ekliptika atau poros kutub utara maupun selatan.

Baca juga: Seperti Apa Rupa Burung Pertama di Bumi? Studi Mengungkapnya

Tangkapan layar video bernarasi tidak boleh keluar saat 21 Desember 2022 karena fenomena solstisTikTok/hendrikecee Tangkapan layar video bernarasi tidak boleh keluar saat 21 Desember 2022 karena fenomena solstis

Kapan fenomena Solstis?

Fenomena solstis muncul dua kali dalam setahun, tepatnya pada bulan Juni dan Desember.

Apabila fenomena solstis terjadi pada bulan Juni, peristiwa ini disebabkan oleh belahan bumi utara dan kutub utara lebih terarah ke matahari.

Namun, jika bulan Desember muncul fenomena solstis ini artinya kutub selatan dan belahan bumi selatan lebih terarah ke matahari.

Andi menjelaskan bahwa fenomena solstis membuat terbitnya matahari dari tenggara sementara tenggelam di arah barat daya.

Perubahan arah terbit matahari, kata Andi, terjadi berdasarkan lintang geografis di setiap wilayah.

Ia mengatakan, lintang tinggi terkhusus di belahan Bumi selatan menyebabkan matahari terbit di arah tenggara agak selatan.

Sementara itu terbenamnya matahari mengarah ke arah barat daya agak selatan.

Berkaca dari video viral yang menyebutkan 21 Desember tidak boleh keluar rumah, Andi memberi klarifikasi.

Ia menyampaikan bahwa fenomena solstis yang sebenarnya terjadi pada 22 Desember bukan 21 Desember 2022.

Suasana saat matahari terbenam (sunset) di Pantai Mandalika, pantai yang berada di belakang Pullman Lombok Merujani Mandalika Beach Resort, di Kawasan Mandalika, Kelurahan Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL Suasana saat matahari terbenam (sunset) di Pantai Mandalika, pantai yang berada di belakang Pullman Lombok Merujani Mandalika Beach Resort, di Kawasan Mandalika, Kelurahan Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.

Halaman:

Terkini Lainnya

35 Ucapan dan Twibbon Hari Waisak 23 Mei 2024

35 Ucapan dan Twibbon Hari Waisak 23 Mei 2024

Tren
Rombongan Presiden Iran Ini Sempat Hidup Sejam Usai Helikopter Jatuh

Rombongan Presiden Iran Ini Sempat Hidup Sejam Usai Helikopter Jatuh

Tren
Mei Diklaim Bulan Terlama dan Bulan Saat Uang Habis-habisan, Apa Penyebabnya?

Mei Diklaim Bulan Terlama dan Bulan Saat Uang Habis-habisan, Apa Penyebabnya?

Tren
Pendaftaran Akun PPDB DKI Jakarta 2024 Dibuka, Klik Sidanira.jakarta.go.id

Pendaftaran Akun PPDB DKI Jakarta 2024 Dibuka, Klik Sidanira.jakarta.go.id

Tren
13 Manfaat Daun Kelor, Ampuh Kontrol Gula Darah dan Atasi Kolesterol

13 Manfaat Daun Kelor, Ampuh Kontrol Gula Darah dan Atasi Kolesterol

Tren
Pekerja yang Terkena PHK Masih Menerima Manfaat JKN Selama 6 Bulan, Ini Syaratnya

Pekerja yang Terkena PHK Masih Menerima Manfaat JKN Selama 6 Bulan, Ini Syaratnya

Tren
Embun Upas Akan Muncul Kembali di Dieng, Kapan Terjadi?

Embun Upas Akan Muncul Kembali di Dieng, Kapan Terjadi?

Tren
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC)? Berikut Tugas dan Wewenangnya

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC)? Berikut Tugas dan Wewenangnya

Tren
ICC Ajukan Surat Penangkapan Pimpinan Israel dan Hamas, Peluang Netanyahu Ditahan?

ICC Ajukan Surat Penangkapan Pimpinan Israel dan Hamas, Peluang Netanyahu Ditahan?

Tren
Ali Bagheri, Diplomat Ulung dan Pengkritik Keras Barat yang Kini Menjabat sebagai Menlu Iran

Ali Bagheri, Diplomat Ulung dan Pengkritik Keras Barat yang Kini Menjabat sebagai Menlu Iran

Tren
Cerita di Balik Jasa 'Santo Suruh' yang Mau Disuruh Apa Saja, dari Jemput Anak Main juga Kubur Ari-ari

Cerita di Balik Jasa "Santo Suruh" yang Mau Disuruh Apa Saja, dari Jemput Anak Main juga Kubur Ari-ari

Tren
Suhu Udara Capai 50 Derajat Celsius, Ini Imbauan bagi Jemaah Haji yang Tiba di Makkah

Suhu Udara Capai 50 Derajat Celsius, Ini Imbauan bagi Jemaah Haji yang Tiba di Makkah

Tren
Kemendikbud Rekomendasikan 177 Karya Sastra di Sekolah, Ada 'Bumi Manusia'

Kemendikbud Rekomendasikan 177 Karya Sastra di Sekolah, Ada "Bumi Manusia"

Tren
Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan 22 Mei 2024, Klik rekrutmenbersama2024.fhcibumn.id

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan 22 Mei 2024, Klik rekrutmenbersama2024.fhcibumn.id

Tren
UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com