Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Erupsi Semeru Hari Ini: 93 Warga Dievakuasi, Luncuran Awan Panas hingga 19 Kilometer

Kompas.com - 04/12/2022, 14:40 WIB
Diva Lufiana Putri,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur (Jatim) terus menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik pada Minggu (4/12/2022).

Hal itu ditandai dengan adanya luncuran awan panas guguran (APG) dan aktivitas kegempaan.

Bahkan dari hasil pemantauan Tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, luncuran APG sudah mencapai 19 kilometer, dan telah melewati Jembatan Gladak Perak.

Jembatan Gladak Perak diketahui berada di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

"Sudah sampai Gladak Perak," ucap Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Lumajang Joko Sambang, dikutip dari rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (4/12/2022) siang.

Baca juga: Update, Status Gunung Semeru Naik Jadi Awas, Ini Informasinya...

Abu vulkanik gunung Semeru dilaporkan membumbung tinggi bahkan mencapai 1,5 km dari puncak, berwarna abu dan hitam pekat.

Sejauh ini, dilaporkan jarak pandang sangat terbatas karena abu sudah mulai turun ditambah turun hujan di sekitar lokasi.

"Situasi saat ini di Kajar Kuning, hujan deras dan abu pekat," katanya lagi.

Baca juga: Catatan Erupsi Gunung Semeru dari Tahun ke Tahun, Kini Berstatus Awas


Puluhan warga dievakuasi

Awan panas guguran Gunung Semeru pada Minggu (4/12/2022) siang telah mencapai 19 kilometer hingga menghantam jembatan gladak perak.Dok. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Awan panas guguran Gunung Semeru pada Minggu (4/12/2022) siang telah mencapai 19 kilometer hingga menghantam jembatan gladak perak.

Dari laporan BPBD Lumajang, sebanyak 93 warga dievakuasi ke pengungsian yang berlokasi di Balai Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jatim.

Diberitakan sebelumnya, erupsi gunung Semeru yang ditandai dengan APG berlangsung terus menerus dari Minggu (4/12/2022) dini hari hingga pukul 06.00 WIB.

Selain itu, aktivitas kegempaan yang tercatat hingga Minggu (4/12/2022) pukul 00.00-06.00 WIB terekam 8 kali gempa letusan, dan satu kali gempa awan panas guguran.

Baca juga: Mengenang Soe Hok Gie, Berpulang di Gunung Semeru 52 Tahun Lalu

Status dinaikkan jadi awas

Dengan adanya peningkatan aktivitas vulkanik tersebut, PVMBG menaikkan status Semeru dari Siaga menjadi Awas terhitung pada Minggu (4/12/2022) pukul 12.00 WIB.

"Disampaikan status gunung Semeru dinaikkan dari Siaga (level III) menjadi Awas (level IV) terhitung hari Minggu, 4 Desember 2022 pukul 12.00 WIB," ujar Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) Hendra Gunawan, Minggu (4/12/2022) siang.

Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya merekomendasikan tidak adanya aktivitas dalam radius 8 kilometer dari puncak dan sektoral arah tenggara (Besuk Kobokan dan Kali Lenang) sejauh 19 kilometer dari puncak.

Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, Waspadai Bahaya Abu Vulkanik bagi Paru-paru, Lakukan Hal Ini

KOMPAS.com/AKBAR BHAYU TAMTOMO Status Gunung Berapi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com