KOMPAS.com - Gunung Semeru di Jawa Timur meletus pada Sabtu (4/12/2021) sore.
Lutusan Gunung Semeru membawa awan panas dan hujan abu vulkanik yang berdampak bagi bagi masyarakat.
Material vulkanik mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang.
Video-video yang menggambarkan guguran awan panas dan hujan abu di daerah tersebut beredar luas di media sosial.
Baca juga: Mbah Rono Jelaskan Potensi Paling Bahaya dari Erupsi Gunung Semeru
Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp. P(K), FISR, FAPSR., menjelaskan abu vulkanik adalah bahan material vulkanik yang disemburkan ke udara saat terjadi letusan gunung dengan ukuran kecil berbentuk debu yang halus.
"Letusan gunung berapi dapat menghasilkan abu vulkanik yang menyembur ke udara dan dapat terhirup oleh seseorang lalu masuk ke dalam parunya," kata Agus pada Kompas.com, Minggu (5/12/2021).
Agus juga menjelaskan, abu vulkanik dampak letusan gunung berapi bisa berbahaya karena sifatnya iritan dan korosif.
Selain itu juga dapat menyebabkan iritasi pada kulit, mata, saluran napas atas dan bawah.
Dia juga menjelaskan abu vulkanik bisa membuat kulit gatal-gatal dan kemerahan.
Selain itu bisa menyebabkan mata perih dan gangguan penglihatan. Lalu, bila debu sangat kecil terhirup paru akan terjadi sesak napas, batuk dengan dahak banyak, dan dada terasa sakit.
Kondisi paparan abu vulkanik bisa menjadi tambah berat terutama pada pasien dengan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), asma, atau bronkitis kronik.
"Debu dapat terbang jauh dan bebatuan dapat terlempar sampai ribuan kilometer," imbuhnya.
Baca juga: Lokasi Gunung Semeru yang Meletus 4 Desember 2021
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.