"Dari segi orang yang terpapar iklan, respons mereka belum tentu sama satu dengan yang lain," ucap Prof. Ibnu.
Perbedaan respons tersebut bisa disebabkan oleh banyak faktor, seperti kesamaan pengalaman dengan konten atau pesan iklan, pengalaman orang, dan produk yang diiklankan.
"Khusus untuk iklan rokok sebagaimana yang diramaikan itu, tentulah tidak sama responsnya dari orang ke orang. Tak terkecuali disiarkan di tengah malam," tandas Prof. Ibnu.
Pasalnya, respons seseorang atas sebuah stimulus dalam iklan rokok tidak sama satu dengan yang lain, sebagaimana sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan orang tentang produk yang diiklankan.
Baca juga: Sederet Kontroversi Holywings, dari Langgar PPKM hingga Iklan Promo Miras
Iklan menjadi salah satu alat komunikasi yang bersifat non-pribadi yang biasa ditemui di media massa atau sosial media.
Dilansir dari buku Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu oleh Morrisan dalam Kompas.com (10/2/2022), iklan adalah setiap bentuk komunikasi non-personal tentang organisasi, produk, servis, atau ide yang dibayar oleh satu sponsor.
Iklan menjadi media promosi yang paling dikenal dan digunakan oleh perusahaan karena jangkauannya yang jauh lebih luas daripada media promosi yang lain.
Pada dasarnya, iklan memiliki lima fungsi, di antaranya: