Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prediksi Juara Piala Dunia 2022 Menurut Universitas Oxford, Brasil Paling Berpeluang

Kompas.com - 29/11/2022, 11:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - University of Oxford merilis hasil pemodelan matematika untuk memprediksi siapa yang paling berpeluang menjadi juara Piala Dunia 2022 Qatar.

Studi ini menganalisis data peringkat tim yang berfokus pada setiap pertandingan internasional tim utama sejak 2018.

Dikutip dari Sport Bible, Brasil menjadi negara yang memiliki peluang terbesar untuk menjuarai Piala Dunia 2022 Qatar.

Peluang Negeri Samba untuk memenangkan gelar Piala Dunia 2022 adalah 14,72 persen.

Argentina menempel di peringkat kedua dengan probabilitas 14,36 persen, diikuti Belanda 7,84 persen, Spanyol 7,03 persen, dan Perancis 6,37 persen.

Selanjutnya ada Belgia (6,31 persen), Portugal (5,60 persen), Denmark (4,94 persen), Jerman (3,84 persen), dan Uruguay (3,55 persen) menyusul. 

Sementara Inggris disebutkan hanya memiliki peluang 3,41 persen untuk menjuarai Piala Dunia 2022 atau berada di peringkat 11.

Baca juga: Qatar, Negara Sepetak dengan Kekayaan Selangit

Metode perhitungan peluang juara Piala Dunia 2022

Joshua Bull merupakan pria di balik permodelan itu.

Bull sebelumnya dinobatkan sebagai pemenang kompetisi Sepak Bola Fantasi yang memiliki lebih dari delapan juta peserta pada tahun 2020.

Ia membuat permodelan berdasarkan pengamatan bahwa perbedaan jumlah gol yang diharapkan akan dicetak oleh kedua tim berkorelasi 'sangat baik' dengan perbedaan penilaian mereka.

Dalam sebuah video yang diunggah akun resmi University of Oxford, Bull menjelaskan permodelan itu lebih rinci.

"Jika saya melihat betapa berbedanya peringkat dari dua tim. Saya seharusnya dapat memprediksi apa garis skornya atau apa perbedaan dalam garis skornya, yang cukup bagus untuk memberi tahu saya siapa yang kemungkinan besar akan menang," kata Bull.

"Jadi untuk setiap pertandingan simulasi, kami hanya perlu melihat siapa tim-tim itu, melihat peringkat mereka, menurut eloratings.net dan menggunakannya untuk memprediksi perbedaan xG yang akan terjadi," jelasnya. 

Baca juga: Cerita Yoshie Patricia, Penari Indonesia di Video Klip Lagu Resmi Piala Dunia 2022

Ia kemudian dapat mengambil dari perbedaan xG itu dan mengubahnya menjadi dua distribusi Poisson yang berbeda.

Perhitungan ini digunakan untuk memprediksi berapa jumlah gol dalam permainan itu untuk masing-masing pihak.

"Itu memungkinkan kami mensimulasikan pertandingan nyata antara kedua tim berdasarkan dua prediksi xG yang kami dapatkan dari melihat perbedaan itu," jelas dia.

"Jadi untuk memprediksi pemenang, yang harus kami lakukan adalah mengulanginya berkali-kali setiap pertandingan di turnamen, dan lihat siapa yang keluar sebagai pemenang," lanjutnya.

Bahkan, mereka mengulanginya 100.000 kali untuk setiap pertandingan di turnamen tersebut untuk menentukan pemenangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Mengonsumsi Daun Sambung Nyawa

Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Mengonsumsi Daun Sambung Nyawa

Tren
Korlantas Polri: Nomor SIM Akan Diganti NIK KTP mulai 2025

Korlantas Polri: Nomor SIM Akan Diganti NIK KTP mulai 2025

Tren
Bisakah Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan Cair Sebelum Pensiun?

Bisakah Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan Cair Sebelum Pensiun?

Tren
Ini Nasib Barang yang Tertahan Bea Cukai tapi Tidak Diambil Pemiliknya

Ini Nasib Barang yang Tertahan Bea Cukai tapi Tidak Diambil Pemiliknya

Tren
Panggung Kampanye Capres di Meksiko Roboh, 9 Orang Meninggal dan Puluhan Luka-luka

Panggung Kampanye Capres di Meksiko Roboh, 9 Orang Meninggal dan Puluhan Luka-luka

Tren
Matahari Tepat di Atas Kabah 27 Mei, Ini Cara Meluruskan Kiblat Masjid

Matahari Tepat di Atas Kabah 27 Mei, Ini Cara Meluruskan Kiblat Masjid

Tren
Kisah Pilu Simpanse yang Berduka, Gendong Sang Bayi yang Mati Selama Berbulan-bulan

Kisah Pilu Simpanse yang Berduka, Gendong Sang Bayi yang Mati Selama Berbulan-bulan

Tren
Bobot dan Nilai Minimum Tes Online 2 Rekrutmen BUMN 2024, Ada Tes Bahasa Inggris

Bobot dan Nilai Minimum Tes Online 2 Rekrutmen BUMN 2024, Ada Tes Bahasa Inggris

Tren
6 Artis yang Masuk Bursa Pilkada 2024, Ada Ahmad Dhani dan Raffi Ahmad

6 Artis yang Masuk Bursa Pilkada 2024, Ada Ahmad Dhani dan Raffi Ahmad

Tren
7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

Tren
Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Tren
Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Tren
Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Tren
Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Tren
BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com