Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Basarnas Bagikan Bantuan Lewat Helikopter, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 26/11/2022, 08:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Penjelasan Basarnas

Saat dikonfirmasi, Koordinator Humas Basarnas Anjar Sulistiyono menjelaskan, pemberian bantuan sebagaimana terlihat dalam video tersebut dilakukan pada Kamis (24/11/2022).

Bantuan tersebut dikirimkan untuk warga di Desa Telaga Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Dirinya menjelaskan, pengiriman bantuan menggunakan helikopter ini dilakukan karena lokasinya yang terisolir.

"Keputusan dilakukan dropping logistik menggunakan heli dilakukan karena lokasi terisolir (belum bisa terjangkau transportasi bantuan via jalur darat)," terang Anjar kepada Kompas.com, Jumat (25/11/2022).

Baca juga: Spesifikasi Helikopter Serbu Mi-35P TNI AD Buatan Rusia, Dipersenjatai Rudal Anti-Tank

Ia menjelaskan, dropping untuk daerah tersebut dilakukan dengan cara menjatuhkan dari helikopter lantaran medan yang tidak memungkinkan untuk mendarat.

Di mana tanah tidak rata, dan lunak yang dikhawatirkan membuat roda helikopter terperosok.

Menurutnya, bantuan tersebut sudah di-packing sebaik mungkin.

"Untuk bantuan sudah dilakukan packing sebaik mungkin, sehingga ketika jatuh dari ketinggian hanya mengalami kerusakan minor, tetapi bantuan bisa segera diterima dan dirasakan atau termanfaatkan oleh warga yang membutuhkan," kata dia.

Adapun untuk video yang viral di TikTok ini, Anjar menjelaskan bahwa video tersebut diambil dari IG Basarnas @sar_nasional.

Baca juga: Amankah Berwisata di Pantai Saat Gelombang Air Laut Naik? Ini Penjelasan Basarnas

Imbauan Basarnas

Lebih lanjut, pihaknya mengimbau agar masyarakat tidak langsung mendekat ke pesawat apabila ada bantuan melalui udara karena sangat berbahaya.

Biarkan pesawat atau helikopter landing terlebih dahulu, agar bisa memberikan bantuan.

"Jika tidak memungkinkan untuk landing, helikopter bisa melayang di udara dengan ketinggian 5-10 meter baru kemudian dibagikan dropping logistik di titik tersebut," katanya lagi.

Ia mengatakan, jika kondisi tidak memungkinkan dan helikopter memaksa untuk landing, maka bisa berbahaya karena riskan merusak tenda-tenda pengungsian akibat hempasan baling-baling.

Baca juga: Penjelasan TNI soal Video Viral Mantan Disebutkan Hadiri Pernikahan dengan Helikopter

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Antisipasi Gempa Bumi
 

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com