Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebanyakan Minum Air, Dugaan Baru Kematian Mendadak Bruce Lee

Kompas.com - 25/11/2022, 21:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Akibatnya, tubuh menyimpan terlalu banyak air sehingga melarutkan natrium dalam darah. Biasanya, hiponatremia terjadi saat seseorang banyak minum air dalam waktu yang singkat.

Belum ada bukti yang menunjukkan Bruce Lee minum banyak air dalam waktu singkat sebelum kematiannya.

Namun, para peneliti turut mengungkapkan beberapa faktor risiko hiponatremia, termasuk gaya hidup Lee.

Misalnya, beberapa klaim dari istri dan dokter Lee bahwa mendiang telah berhenti mengonsumsi makanan padat serta bertahan hidup hanya dengan wortel dan jus apel.

Pola makan rendah zat terlarut ini mungkin secara signifikan meningkatkan peluang Bruce Lee terkena hiponatremia.

Aktor legendaris ini juga dilaporkan menggunakan diuretik (obat pendorong produksi air seni) untuk membersihkan tubuhnya dari natrium dan membuat ototnya tampak lebih "robek".

Baca juga: Terinspirasi Bruce Lee, Seniman Bela Diri China Buat 10 Rekor

Tak hanya itu, sumber terdekat lain mengklaim bahwa dia mulai minum 10-20 botol keramik sake sehari, di bulan-bulan terakhir hidupnya.

Mempertimbangkan faktor gaya hidup ini, para peneliti mengatakan bahwa Lee mungkin mengalami edema serebral dua bulan sebelum kematiannya.

Kala itu, Lee dilaporkan muntah, pingsan, dan mulai kejang, meski dia pulih dan tidak didiagnosis hiponatremia.

"Lee memiliki banyak faktor risiko yang menjadi predisposisi (keadaan mudah terjangkit oleh penyakit) hiponatremia akibat gangguan pada mekanisme homeostasis air yang mengatur asupan air dan ekskresi air," tulis mereka.

"Kami berhipotesis bahwa Bruce Lee meninggal karena bentuk khusus dari disfungsi ginjal, ketidakmampuan mengeluarkan air yang cukup untuk mempertahankan homeostasis air," lanjut mereka.

Dugaan penyebab kematian ini dinilai ironis, lantaran Bruce Lee terkenal dengan kutipan "Be water, my friend" atau "Jadilah air, kawanku".

Baca juga: Makna di Balik Be Water, Ungkapan Filosofis Terkenal Bruce Lee

Bahaya terlalu banyak air

Meski minum banyak air sangat dianjurkan, tetapi terlalu banyak minum dalam waktu singkat sangat berbahaya bagi tubuh.

Menurut laman WebMD, minum terlalu banyak air selain menyebabkan hiponatremia juga dapat membuat sel termasuk sel otak membengkak.

Sel-sel otak yang membengkak akan membuat tekanan pada otak. Hal ini menyebabkan rasa bingung, kantuk, dan sakit kepala.

Apabila tekanan meningkat, dapat menyebabkan kondisi seperti hipertensi atau tekanan darah tinggi, serta bradikardia atau detak jantung rendah.

Adapun rekomendasi dari Kementerian Kesehatan, konsumsi air putih sebaiknya sekitar delapan gelas berukuran 230 mililiter per hari atau total dua liter per hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com