Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Taufan Teguh Akbari
Dosen

Pengamat dan praktisi kepemudaan, komunikasi, kepemimpinan & komunitas. Saat ini mengemban amanah sebagai Wakil Rektor 3 IKB LSPR, Head of LSPR Leadership Centre, Chairman Millennial Berdaya Nusantara Foundation (Rumah Millennials), Pengurus Pusat Indonesia Forum & Konsultan SSS Communications.

Membumikan Konsep Kepemimpinan Humas

Kompas.com - 25/11/2022, 13:05 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kampanye itu bermaksud membangun pemahaman bahwa ada banyak sekali hal positif yang bisa kita sampaikan tentang Indonesia. Sehingga, hashtag itu  juga menyiratkan bahwa rakyat Indonesia merupakan humas bagi Indonesia karena di sekitar kita pasti ada berita baik yang dapat kita sampaikan ke khalayak banyak.

Hal ini akan membuat jagat media sosial dipenuhi berita-berita positif dari seluruh penjuru negeri. Belajar dari kampanye #indonesiabicarabaik, setiap humas perlu memiliki skillset yang sesuai dengan tantangan zaman.

Sebagai awal, pemimpin dalam humas harus menguasai semua level kemampuan humas, mulai dari level satu sampai empat. Pada level 1, humas perlu memiliki kemampuan menulis dan teknikal, serta mampu mengoperasikan berbagai saluran komunikasi.

Level 2, humas mampu mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki untuk mengeksekusi strategi dan taktik. Level 3 lebih kepada bagaimana humas mampu membangun hubungan dengan orang lain.

Level 4 bagaimana humas memanfaatkan kemampuan komunikasinya untuk masuk ke dalam lingkaran pengambil keputusan.

Semua kompetensi di semua level itu sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bidang humas. SKKNI menjabarkan dengan komprehensif kemampuan yang dibutuhkan, mulai dari menjalin hubungan dengan komunitas, investor, pemerintah, masyarakat sampai kemampuan manajemen krisis, pengelolaan isu, dan humas digital.

Selain itu, Berger (2012) menambahkan apa saja kemampuan yang harus dikembangkan seorang pemimpin humas. Dalam risetnya, ada tiga besar kemampuan yang harus dimiliki oleh pemimpin humas: mampu memperkuat manajemen perubahan, meningkatkan kemampuan mendengarkan secara profesional, dan menguatkan kemampuan manajemen konflik.

Menurut studi Muck Rack tahun 2021, ada beberapa kemampuan yang menjadi prioritas bagi humas. Kemampuan tersebut antara lain: perencanaan strategis (88 persen) hubungan media (78 persen); media sosial (72 persen); dan diversity, equity and inclusion (DEI) (67 persen).

Khusus dalam perencanaan strategis, para humas profesional, menurut survei dari Euprera 2020, menginginkan diskusi lebih lanjut tentang: revolusi digital dan social web (39 persen), big data dan/atau algoritma untuk komunikasi (38 persen), dan pembuatan serta distribusi bentuk konten baru (35 persen).

Menyikapi tantangan dan aspirasi humas tentang tantangan revolusi digital, setiap humas perlu memiliki kemampuan analisa data yang kuat. Menurut studi dari Cision dan PRWeek 2021, sebanyak 91 persen responden mengatakan pakar humas yang hebat harus menjadi analis data yang kuat.

Humas yang profesional harus mampu mengumpulkan data dan menggunakannya untuk meraih peluang dan menjadikannya wawasan yang bisa ditindaklanjuti.

Kemudian, mengenai DEI, memang ada kebutuhan agar organisasi lebih meningkatkan aspek tersebut, baik dalam aspek gender maupun etnis dan ras. Hal ini karena organisasi akan mendapatkan manfaat yang besar ketika lingkungan kerja menjadi lebih inklusif, beragam, dan adil.

Menurut Daughtety (2014), gender dapat memainkan peran penting dalam dunia kehumasan. Mereka telah mendominasi arena kehumasan selama dua dekade dan perempuan yang mendaftar di program sarjana humas telah melebihi 80 persen.

Keberagaman yang dimiliki organisasi dapat meningkatkan kemampuan humas untuk menciptakan kolaborasi yang epik. Menurut ILO tahun 2022, apabila semua jajaran manajerial bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang beragam, efeknya adalah mereka akan 11 persen menunjukkan kolaborasi di level tinggi.

Tokoh pemimpin humas Indonesia

Kompetensi dan karakter di atas harus dimiliki oleh humas Indonesia. Hal ini karena humas mempunyai peran yang sangat penting bagi organisasi dalam menghadapi tantangan dan tuntutan zaman.

Mereka tidak hanya berperan sebagai gatekeeper organisasi untuk menyampaikan hal-hal yang harus disampaikan ke publik, namun menjadi navigator organisasi untuk menyongsong masa depan yang lebih baik. Selain itu, humas menjadi pemain kunci bagi pembangunan image atau brand dari sebuah organisasi. Maka dari itu, komunikasi pun harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

Indonesia memiliki tokoh humas yang kredibel dan mumpuni, yang telah berkontribusi pada bidangnya. Ada sosok perempuan tangguh Prita Kemal Gani yang merupakan CEO dari LSPR Communication & Business Institute.

Prita sudah berkiprah 30 tahun. Dia mendapatkan banyak penghargaan antara lain Best Practices in Public Relations and Communications Profession yang diberikan Institute of Public Relations Malaysia (IPRM) 2005, penghargaan PERHUMAS Achievement 2006 (kategori Pendidikan) 2006, dan Outstanding Entrepreneur Award 2009 dari Asia Pacific Entrepreneur Award 2009.

Selain Prita Kemal Gani, ada sosok Agung Laksamana (Executive Vice President Government Relations, External Affairs & Corpcomms at Freeport Indonesia) & Boy Kelana Soebroto (Head of Corporate Communications Astra & Chairman of PERHUMAS 2022 - 2024). Tiga figur ini menjadi bukti bahwa kepemimpinan humas sangat penting.

Masih banyak sosok pemimpin humas yang memiliki track record yang sangat baik. Melihat sepak terjang berbagai sosok tersebut, penting bagi seluruh entitas perusahaan agar membangun kualitas kepemimpinan humas yang mumpuni, kredibel, dan profesional.

Pemimpin humas yang berlandaskan etis, efektif, dan empati, yang dapat membangun brand suatu organisasi. Pemimpin humas yang membawa ide-ide segar terkait proses dan cara komunikasi yang dapat dilakukan untuk membangun persepsi masyarakat. Sosok seperti itulah yang kita butuhkan!

Pemimpin humas Indonesia harus mampu menata ruang komunikasi masa kini dan masa depan. Menjaga harmoni serta stabilitas iklim komunikasi yang positif, suportif dan produktif di Indonesia. Saya yakin, seluruh organisasi Indonesia dapat memiliki pemimpin humas yang berkualitas dan dapat menjalankan kepemimpinan humas yang ciamik!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

4 Suplemen untuk Menambah Nafsu Makan, Apa Saja?

4 Suplemen untuk Menambah Nafsu Makan, Apa Saja?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 1-2 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 1-2 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Sorotan Media Asing terhadap Kekalahan Indonesia Lawan Uzbekistan | Profil Shen Yinhao, Wasit yang Picu Kontroversi

[POPULER TREN] Sorotan Media Asing terhadap Kekalahan Indonesia Lawan Uzbekistan | Profil Shen Yinhao, Wasit yang Picu Kontroversi

Tren
Siapa Sukanto Tanoto yang Disebut-sebut Disiapkan Lahan Investasi di IKN?

Siapa Sukanto Tanoto yang Disebut-sebut Disiapkan Lahan Investasi di IKN?

Tren
Mengapa Artefak Indonesia Bisa Dicuri dan Diselundupkan?

Mengapa Artefak Indonesia Bisa Dicuri dan Diselundupkan?

Tren
55 Twibbon dan Ucapan Selamat Hari Pendidikan Nasional 2024

55 Twibbon dan Ucapan Selamat Hari Pendidikan Nasional 2024

Tren
Benarkah Tak Boleh Minum Teh Setelah Makan dan Saat Haid? Ini Penjelasan Ahli Gizi UGM

Benarkah Tak Boleh Minum Teh Setelah Makan dan Saat Haid? Ini Penjelasan Ahli Gizi UGM

Tren
Daftar Negara Peserta Olimpiade Paris 2024 Cabang Sepak Bola

Daftar Negara Peserta Olimpiade Paris 2024 Cabang Sepak Bola

Tren
Melihat Kekuatan Irak, Lawan Indonesia pada Perebutan Tempat Ketiga Piala Asia U23

Melihat Kekuatan Irak, Lawan Indonesia pada Perebutan Tempat Ketiga Piala Asia U23

Tren
8 Tim yang Lolos Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024, Siapa Saja?

8 Tim yang Lolos Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024, Siapa Saja?

Tren
20 Ucapan dan Twibbon Hari Buruh 1 Mei 2024

20 Ucapan dan Twibbon Hari Buruh 1 Mei 2024

Tren
Wasit VAR Sivakorn Pu-Udom dan Kontroversinya di Piala Asia U23 2024

Wasit VAR Sivakorn Pu-Udom dan Kontroversinya di Piala Asia U23 2024

Tren
Penjelasan PVMBG soal Gunung Ruang Kembali Meletus, Bisa Picu Tsunami

Penjelasan PVMBG soal Gunung Ruang Kembali Meletus, Bisa Picu Tsunami

Tren
100 Gerai KFC Malaysia Tutup di Tengah Aksi Boikot Produk Pro-Israel

100 Gerai KFC Malaysia Tutup di Tengah Aksi Boikot Produk Pro-Israel

Tren
5 Korupsi SYL di Kementan: Biaya Sunatan Cucu, Beli Mobil untuk Anak, hingga Bayar Biduan

5 Korupsi SYL di Kementan: Biaya Sunatan Cucu, Beli Mobil untuk Anak, hingga Bayar Biduan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com