KOMPAS.com - Kursi Perdana Menteri (PM) Malaysia hingga kini masih belum terisi.
Hal ini lantaran dua kandidat utama, Anwar Ibrahim dan Muhyiddin Yassin telah gagal memenangkan suara mayoritas di parlemen.
Dilansir dari Kompas.com, Rabu (13/11/2022), koalisi yang dipimpin Anwar mendapatkan 82 kursi, terbanyak dalam pemilu. Sementara Muhyiddin Yassin, mendapatkan 73 kursi.
Namun untuk membentuk pemerintahan, mereka harus mengantongi minimal 112 kursi di parlemen.
Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah pun akhirnya turun tangan untuk menentukan siapa yang akan menjadi PM Malaysia berikutnya.
Bahkan, Raja Malaysia diperkirakan akan bertemu Barisan Nasional, partai politik dan anggota parlemen yang memenangi 30 kursi, untuk menentukan keputusan.
Menjadi salah satu kandidat kuat PM Malaysia, lantas siapa Anwar Ibrahim?
Baca juga: Kursi PM Malaysia Kosong Berhari-hari, Barisan Nasional Jadi Penentu
Baca juga: Anwar Ibrahim Vs Muhyiddin Yassin, Siapa PM Baru Malaysia?
Anwar bin Ibrahim atau Anwar Ibrahim adalah sosok politikus yang penuh dengan kontroversi.
Pria kelahiran Bukit Mertajam pada 10 Agustus 1947 ini merupakan mantan wakil perdana menteri periode 1993-1998.
Dikutip dari laman Britannica, Anwar Ibrahim mengawali karier politik di Universitas Malaya sebagai pemimpin mahasiswa Islam pada akhir 1960-an.
Pada 1971, dia mendirikan Gerakan Pemuda Muslim Malaysia dan menjabat sebagai presidennya hingga 1982.
Sebagai seorang aktivis, Anwar beberapa kali memimpin unjuk rasa mahasiswa untuk melayangkan protes terhadap pemerintah.
Namun terlepas dari kritiknya, Anwar Ibrahim pada 1982 menerima undangan dari PM Malaysia saat itu, Mahathir bin Mohamad, untuk bergabung dengan Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO).
Baca juga: Pemilu Malaysia 2022: Anwar Ibrahim Dekati Partai Najib Razak untuk Raih Mayoritas
Setahun setelah bergabung, karier politik Anwar berkembang pesat. Dia ditunjuk menjadi Menteri Kebudayaan Pemuda dan Olahraga di kabinet pemerintahan Mahathir.
Anwar juga pernah dipercaya menjabat sebagai Menteri Pertanian dan Menteri Pendidikan Malaysia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.