Selain itu, ada pula sertifikat rumah yang tertulis atas nama Reny Margaretha Gunawan (68).
Barang-barang itu diduga aktif dijual oleh Budyanto Gunawan (69), salah satunya menggadai sertifikat rumah ke koperasi simpan pinjam melalui mediator.
Pegawai koperasi simpan pinjam yang saat itu ditemani pihak mediator mendatangi kediaman untuk melakukan survei pada 13 Mei 2022.
Dilansir dari Kompas.com, Selasa (22/11/2022), pegawai koperasi dan mediator mencium bau tidak sedap dan mencurigakan.
Dia pun meminta kepada Budyanto untuk dipertemukan dengan Margaretha. Sebab, sertifikat tersebut tercatat atas nama Margaretha.
Namun, pihak keluarga mengatakan bahwa Margaretha tengah sakit dan berbaring di kamarnya.
Pegawai koperasi tetap meminta diantarkan untuk masuk ke dalam kamar tempat yang dimaksud.
Saat pintu kamar dibuka, bau busuk kembali tercium dan ruangan dalam kondisi gelap. Dian berdalih, ibunya sensitif terhadap cahaya sehingga lampu kamar dibiarkan padam.
Namun, pegawai koperasi simpan pinjam diam-diam menghidupkan senter pada ponsel dan menemukan Margaretha sudah menjadi mayat.
"Begitu dilihat langsung teriak takbir Allahuakbar, ini sudah mayat. Itu tanggal 13 Mei 2022," terang Hengki.
Kepada pegawai koperasi yang kaget, kata Hengki, Dian sempat mengatakan bahwa ibunya masih hidup.
Dian bahkan mengaku, masih memberikan ibunya minum berupa susu. Selain itu, ia juga mengatakan masih setia menyisir rambut jenazah ibunya yang mulai rontok.
Mediator dan dua pegawai koperasi tersebut kemudian langsung beranjak pergi dan tidak ingin melanjutkan proses gadai tersebut.
Hengki mengakui bahwa salah satu kesulitan dalam mengungkap kasus tewasnya satu keluarga di Kalideres adalah tempat kejadian perkara (TKP) yang telah rusak.
Kerusakan TKP terjadi karena warga ramai-ramai mendobrak rumah dan menemukan satu keluarga itu meninggal dunia.
Kemudian, demi meminimalisasi bau busuk, warga menabur bubuk kopi pada empat jasad tersebut.
"Karena warga yang niatnya mau membantu, langsung disiram kopi. Ini mengganggu proses penyidikan kami," ujar Hengki dikutip dari Kompas.com, Senin (21/11/2022).
(Sumber: Kompas.com/Tria Sutrisna | Editor: Irfan Maullana, Jessi Carina, Larissa Huda).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.