PEROKOK biasanya menjadi peminum kopi. Peminum kopi belum tentu seorang perokok. Ada hubungan erat antar merokok dan minum kopi. Secara tradisi, merokok dan meminum kopi sering dilakukan bersamaan. Suasana warung kopi konvensional akrab dengan kepulan asap rokok.
Kopi dan rokok menjadi bagian dalam hubungan sosial budaya. Kedua komoditas tersebut tidak hanya mengandung nilai ekonomi, termaktub juga nilai sosial budaya sebagai simbol keeratan hubungan kekerabatan. Bahkan menjadi komponen dalam tradisi ritual dalam rupa sesajen.
Saya tidak sedang mengagungkan suatu komoditas tanaman, tidak juga menentang suatu kebijakan. Tulisan ini hanya menilik dinamika aspek budaya dan lingkungan yang menyertai penanaman kopi dan tembakau.
Baca juga: Terancam Rugi akibat Cuaca Buruk, 7.043 Petani Tembakau di Lumajang Diusulkan Terima BLT Cukai
Festival Kopi Tembakau tahun 2022 digelar sejumlah penyelenggara. Setidaknya ada Festival Kopi Tembakau di Alun-alun Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Acara serupa juga ada di Kabupaten Situbondo Jawa Timur, Kabupaten Subang Jawa Barat. Selain itu ada Festival Mbako Kopi di Soropadan Agro Festival (Jawa Tengah).
Sinergi kopi-tembakau tidak hanya pada level konsumen. Interaksi kopi-tembakau juga terjadi di lahan.
Mari simak sinergi keduanya di Kabupaten Temanggung. Kabupaten Temanggung merupakan sentra produksi kopi dan tembakau untuk Povinsi Jawa Tengah. Tahun 2021, produksi kopi di Jawa Tengah mencapai 27.206 ton. Kabupaten Temanggung memasok 10.925 ton atau 40.2 persen (diolah dari jateng.bps.go.id).
Begitupun komoditas tembakau. Produksi Jawa Tengah sebesar 57.645 ton. Dari jumlah itu, 18,1 persen atau 10.429 ton hasil bumi dari Kabupaten Temanggung.
Budidaya tembakau di Kabupaten Temanggung melibatkan sejumlah ritual. Ritual among tebal dilakukan saat tanam tembakau. Tradisi ritual wiwit tembakau atau mbako sebagai penanda awal panen raya tembakau.
Melalui ritual tersebut, petani tembakau menempatkan diri sebagai bagian dari ekosistem alam, juga mendudukkan diri sebagai titah Sang Pencipta. Mereka hendak mengucap syukur seraya memohon berkat agar penanaman lestari menjadi bagian dari kesejahteraan.
Ada juga ritual unik mengawinkan pengantin tembakau. Tembakau jantan disebut kyai pulung sata dan tembakau betina bernama nyai srinthil. Tembakau srinthil adalah jenis lokal endemik Temanggung.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.