Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Poin-poin Deklarasi Pemimpin G20 Bali, Hasil Kesepakatan KTT G20

Kompas.com - 18/11/2022, 13:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali telah resmi berakhir.

KTT yang diselenggarakan pada 15-16 november 2022 tersebut dihadiri para pemimpin negara dan delegasi anggota G20.

Konferensi ini menghasilkan beberapa hal. Salah satunya adalah deklarasi pemimpin G20 Bali.

Presiden Joko Widodo menyampaikan, hanya satu paragraf dalam deklarasi yang sangat diperdebatkan, yaitu sikap terhadap perang di Ukraina.

"Sampai tengah malam, kita berbicara mengenai ini dan akhirnya Deklarasi Bali dicapai melalui konsensus. Kami menyepakati bahwa perang berdampak negatif pada ekonomi global, kira-kira itu. Kemudian, pemulihan ekonomi global juga tidak akan tercapai tanpa perdamaian. Oleh sebab itu, di pembukaan saya sampaikan, saya menyerukan agar perang dihentikan," kata Jokowi, dikutip dari Setkab.

Berikut poin-poin Deklarasi Pemimpin G20 Bali:

Baca juga: Alasan Xi Jinping Tegur PM Kanada Justin Trudeau di KTT G20

Poin-poin deklarasi pemimpin G20 Bali:

Deklarasi tersebut terdiri dari 52 poin paragraf. Berikut 5 paragraf awal yang disampaikan dari deklarasi pemimpin G20 Bali:

  1. Empat belas tahun lalu, para Pemimpin G20 bertemu untuk pertama kalinya, menghadapi krisis keuangan terparah di generasi kita. Kami menyadari, sebagai ekonomi global yang besar, bahwa secara kolektif kami memikul tanggung jawab dan bahwa kerja sama kami diperlukan untuk pemulihan ekonomi global, untuk mengatasi tantangan global, dan meletakkan dasar untuk pertumbuhan yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif. Kami menetapkan G20 sebagai forum utama untuk kerja sama ekonomi global, dan hari ini kami menegaskan kembali komitmen kami untuk bekerja sama karena kami, sekali lagi, mengatasi tantangan ekonomi global yang serius.
  2. Kami bertemu di Bali pada 15-16 November 2022, di saat krisis multidimensi yang tak tertandingi. Kita telah mengalami kehancuran yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19, dan tantangan lainnya termasuk perubahan iklim, yang menyebabkan kemerosotan ekonomi, peningkatan kemiskinan, memperlambat pemulihan global, dan menghambat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
  3. Tahun ini, kita juga menyaksikan perang di Ukraina berdampak lebih buruk terhadap ekonomi global. Ada diskusi tentang masalah ini. Kami menegaskan kembali posisi nasional kami sebagaimana dinyatakan dalam forum lain, termasuk Dewan Keamanan PBB dan Majelis Umum PBB, yang, dalam Resolusi No. ES-11/1 tanggal 2 Maret 2022, yang diadopsi dengan suara mayoritas (141 suara setuju, 5 menentang , 35 abstain, 12 absen) menyesalkan dengan sangat keras agresi oleh Federasi Rusia terhadap Ukraina dan menuntut penarikan penuh dan tanpa syarat dari wilayah Ukraina. Sebagian besar anggota mengutuk keras perang di Ukraina dan menekankan hal itu menyebabkan penderitaan manusia yang luar biasa dan memperburuk kerapuhan yang ada dalam ekonomi global: menghambat pertumbuhan, meningkatkan inflasi, mengganggu rantai pasokan, meningkatkan kerawanan energi dan pangan, dan meningkatkan risiko stabilitas keuangan. Ada pandangan lain dan penilaian berbeda tentang situasi dan sanksi. Menyadari bahwa G20 bukanlah forum untuk menyelesaikan masalah keamanan, kami mengakui bahwa masalah keamanan dapat memiliki konsekuensi yang signifikan terhadap ekonomi global.
  4. Penting untuk menegakkan hukum internasional dan sistem multilateral yang menjaga perdamaian dan stabilitas. Ini termasuk membela semua tujuan dan prinsip yang diabadikan dalam Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan mematuhi hukum humaniter internasional, termasuk perlindungan warga sipil dan infrastruktur dalam konflik bersenjata. Penggunaan atau ancaman penggunaan senjata nuklir tidak dapat diterima. Penyelesaian konflik secara damai, upaya mengatasi krisis, serta diplomasi dan dialog, sangat penting. Zaman sekarang tidak boleh perang.
  5. Pada saat kritis ekonomi global saat ini, G20 harus mengambil tindakan yang nyata, tepat, cepat dan perlu, menggunakan semua alat kebijakan yang tersedia, untuk mengatasi tantangan bersama, termasuk melalui kerja sama kebijakan makro internasional dan kolaborasi nyata. Dengan demikian, kami tetap berkomitmen untuk mendukung negara-negara berkembang, khususnya negara-negara kurang berkembang dan pulau kecil berkembang, dalam menanggapi tantangan global ini dan mencapai SDGs. Sejalan dengan tema Presidensi G20 Indonesia: Pulih Bersama, Pulih Lebih Kuat, kami akan mengambil tindakan terkoordinasi untuk memajukan agenda pemulihan global yang kuat, inklusif, dan tangguh serta pembangunan berkelanjutan yang menghasilkan lapangan kerja dan pertumbuhan.

Selengkapnya, isi deklarasi pemimpin G20 Bali bisa diakses melalui laman Kemenlu Deklarasi Pemimpin G20.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com