Setelah otot sfingter mengencang, maka tekanan akan mulai terbentuk pada gas di sistem pencernaan.
Penelitian menunjukkan bahwa sebagian gas akan diserap kembali oleh sistem darah tubuh saat kentut ditahan.
Kemudian, gas tersebut dikeluarkan saat seseorang mengeluarkan nafas.
Namun, sebagian besar gas akan tetap berada di bawah tekanan di dalam tubuh sampai akhirnya seseorang bisa mengeluarkannya melalui kentut atau sendawa atau keduanya.
Baca juga: Kentut Selalu Berbau Busuk? Bisa Jadi Anda Mengidap Penyakit Ini
Kentut sebaiknya dibiarkan keluar karena ini adalah fungsi tubuh yang harus dinormalisasi.
Seseorang tak bisa menghilangkan kentut, tetapi mungkin ada beberapa cara untuk menguranginya jika memang merasa terlalu sering kentut.
Berikut beberapa cara mengurangi kentut:
Beberapa jenis makanan bisa meningkatkan jumlah kentut Anda.
Beberapa makanan tersebut adalah bawang putih, apel, mangga, kembang kol, dan sebagian besar makanan yang mengandung gluten.
Seseorang bisa mengalami kembung, di antaranya akibat kurangnya bakteri atau enzim yang tepat di saluran cerna.
Oleh karena itu, konsumsi suplemen probiotik dan atau enzim pencernan bisa membantu mengurangi kentut secara tidak langsung.
Apa pun yang mengharuskan seseorang membuka mulutnya berulang kali, seperti mengunyah permen karet dan merokok, bisa menyebabkan tertelannya udara yang menyebabkan peningkatan gas yang pada akhirnya berdampak pada kentut.
Mengurangi rokok dan permen karet bisa membantu mengurangi masuknya gas, sehingga kentut pun berkurang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.