KOMPAS.com - Update informasi kasus Covid-19 di Indonesia dan beberapa negara yang terdampak virus corona pada Senin (7/11/2022).
Berdasarkan data real time Worldometers pada Senin (7/11/2022) pagi, total kasus virus corona secara global, yakni:
Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 pada Minggu (6/11/2022) sore, penambahan kasus harian infeksi Covid-19 di Indonesia sebanyak 3.662 kasus.
3.662 kasus harian Covid-19.
Turun dibanding kemarin-kemarin, tapi positivity rate nyarisssss menyentuh 20 persen!
Ya memang testing masih jadi PR besar penanganan pandemi di negeri ini. pic.twitter.com/e9gU86fS7K
— perupadata (@perupadata) November 6, 2022
Angka ini sedikit menurun dibandingkan kemarin yang sempat mencapai 4.717 kasus per hari pada Minggu (6/11/2022).
Yang menjadi perhatian adalah positivity rate Covid-19 di Indonesia sebesar 19,97 persen, dan terus meningkat sejak 31 Oktober 2022.
Untuk diketahui, positivity rate adalah perbandingan antara jumlah kasus positif Covid-19 dengan jumlah tes yang dilakukan.
Berikut update kasus harian dari Satgas Penanganan Covid-19 per Senin (7/11/2022):
Dengan penambahan angka tersebut, total kasus Covid-19 yang tercatat sebagai berikut:
Baca juga: Kenaikan Kasus Covid-19 Didorong Varian XBB, Ini Imbauan Kemenkes
Dikutip dari Vietnam News, Senin (7/11/2022), Perdana Menteri Pham Minh Chính telah meminta kementerian, lembaga, dan daerah untuk mempelajari dan menyesuaikan kebijakan pencegahan dan pengendalian Covid-19 sesuai dengan situasi baru.
Hal ini dilakukan karena situasi pandemi Covid-19 tidak stabil dan tidak dapat diprediksi.
Ia juga mendesak untuk terus meningkatkan sistem surveilans dan peningkatan kapasitas pengobatan dengan vaksinasi yang masih menjadi kebijakan strategis, dan pengembangan rencana respons di tingkat nasional.
"Vaksinasi masih menjadi senjata strategis dalam pencegahan dan pengendalian pandemi," kata PM.
"Akan lebih mudah bagi orang terinfeksi Covid-19 dengan tingkat gejala parah atau kematian karena tidak divaksin. Semua orang perlu diinokulasi secara lengkap, aman, ilmiah dan efektif," lanjut dia.
Selain pencegahan dan pengendalian Covid-19, PM Chính juga meminta kementerian, sektor dan daerah untuk memperhatikan langkah-langkah pencegahan penyakit lain seperti demam berdarah, penyakit tangan, kaki dan mulut, dan cacar monyet.
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Perlukah Menaikkan Level PPKM?
Dilansir dari Gulf News, Minggu (6/11/2022), National Emergency Crisis and Disaster Management Authority (NCEMA) menyampaikan bahwa UEA telah mengakhiri semua pembatasan Covid-19 secara efektif mulai hari ini, Senin (7/11/2022).
Meski begitu, semua warga wajib memakai masker saat berada di fasilitas terbuka dan tertutup di seluruh UEA, termasuk masjid dan rumah ibadah.
Sementara itu, aplikasi Al Hosn hanya akan digunakan untuk membuktikan sertifikat vaksinasi dan hasil tes PCR di dalam dan di luar negeri berdasarkan permintaan.
Lantaran dicabutnya pembatasan Covid-19, Green Pass tidak lagi diwajibkan untuk memasuki fasilitas dan tempat umum.
Sebagai informasi, penanganan pandemi UEA telah menarik perhatian dunia.
Sebab, negara ini adalah salah satu negara yang paling banyak divaksinasi di hampir 100 persen dari populasi divaksinasi penuh.
“Pemerintah UEA telah melakukan upaya tak henti-hentinya selama periode terakhir untuk menahan pandemi Covid-19, menghasilkan peningkatan kesadaran tentang cara menangani epidemi dan penyakit,” ujar Juru Bicara Resmi NCEMA Dr Saif Al Dhaheri.
Hal itu juga didukung dari upaya masyarakat dan tanggung jawab masing-masing anggota masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.