Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diminta Promosikan IKN ke Dunia oleh Jokowi, Siapa Tony Blair?

Kompas.com - 20/10/2022, 17:05 WIB
Diva Lufiana Putri,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Menjadi Perdana Menteri

Pada 1992, John Smith terpilih menjadi pemimpin Partai Buruh dan menunjuk Blair sebagai Sekretaris Rumah Bayangan (Shadow Home Secretary).

Saat Smith meninggal secara mendadak pada Mei 1994, Blair terpilih sebagai pemimpin partai dengan perolehan suara 57 persen.

Pemilihan pemimpin ini cukup mengejutkan lantaran banyak yang percaya bahwa jabatan itu akan dipegang oleh Gordon Brown, seorang Kanselir Bayangan Menteri Keuangan (Shadow Chancellor of the Exchequer).

Dikutip dari laman pemerintahan Inggris, Tony Blair mengambil beberapa peran sebagai kabinet bayangan sebelum menjadi Menteri Dalam Negeri Bayangan pada 1992.

Baca juga: 5 Fakta soal Partai Buruh yang Kembali Dideklarasikan

Tony Blair dipandang sebagai politisi dengan karisma luar biasa. Ia bahkan berhasil mereformasi Konstitusi Partai Buruh.

Beberapa komitmen yang belum pernah dilakukan sebelumnya, termasuk kebijakan anti-inflasi, pencegahan kejahatan agresif, dan dukungan integrasi Inggris ke dalam Uni Eropa.

Tak heran, Tony Blair mampu naik menggantikan John Major sebagai Perdana Menteri Inggris mulai 1997.

Salah satu pencapaian terbesarnya, pada 1998 saat proses perdamaian Irlandia Utara benar-benar mengalami kemajuan dengan adanya Perjanjian Jumat Agung.

Kondisi ekonomi yang sehat selama kepemimpinan Tony Blair turut mengantarkan Partai Buruh pada kemenangan pemilihan umum 2001.

Baca juga: Mengapa Indonesia Tak Memiliki Partai Buruh?

Mengundurkan diri

Presiden Joko Widodo saat menerima kunjungan Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair di Istana Bogor Selasa sore (8/3/2022).dok. Sekretariat Presiden Presiden Joko Widodo saat menerima kunjungan Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair di Istana Bogor Selasa sore (8/3/2022).

Serangan teroris di Amerika Serikat pada 11 September 2001, membuat Tony Blair memutuskan bersekutu dengan Presiden Bush untuk menghadapi terorisme.

Kedua negara ini menyerang Afghanistan pada 2001 dan melakukan invasi ke Irak pada 2003.

Pamor Tony Blair pun turun bersamaan dengan hujaman kritik akibat tidak ditemukannya senjata pemusnah massal milik Presiden Irak, Saddam Hussein, usai invasi.

Baca juga: Benarkah Ibu Kota Baru Memindah Masalah Jakarta ke Kalimantan?

Namun demikian, Partai Buruh tetap meraih kemenangan pada pemilihan umum 2005.

Sayangnya, kepemimpinan Blair yang ketiga harus tercoreng dengan kasus terorisme 7/7, bom bunuh diri di London yang menewaskan puluhan warga.

Masa kepemimpinan Blair pun tak selesai karena banyak anggota parlemen yang meminta dirinya untuk mengundurkan diri.

Akhirnya pada 27 Juni 2007, Tony Blair pun memutuskan mundur dari kursi Perdana Menteri Inggris.

Baca juga: Mengapa Respons Dunia terhadap Konflik Rusia-Ukraina dan Palestina-Israel Berbeda?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Mengenal Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara, Ibu Kota Baru Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com