Dikutip dari Express, Kamis (15/9/2022), karena subvarian BA.4.6 masih terbilang baru, maka peneliti belum mengetahui lebih banyak apakah gejala BA.4.6 ini berbeda dengan Omicron BA.5.
Hingga saat ini yang diketahui adalah seberapa besar gejala Covid-19 telah berubah sejak pertama kali muncul, hampir tiga tahun lalu.
Pada awal pandemi, gejala utama virus adalah hilangnya indera penciuman dan rasa, batuk terus menerus, dan kelelahan.
Sekarang gejala utama pasien Covid, yakni:
Omicron BA.4.6 bisa menjadi masalah yang lebih besar karena jumlah kasus terus meningkat.
Meski BA.4.6 bersifat menghindari kekebalan tubuh, hal ini bisa diatasi dengan booster bivalen baru, yang menargetkan Omicron secara khusus, di samping strain asli SARS-CoV-2.
Untuk dosis dan pendistribusiannya masih belum jelas.
Kita tahu orang yang pernah terkena Covid sebelumnya dapat tertular virus lagi, dan ini terutama berlaku untuk Omicron. Dalam beberapa kasus, gejala berikutnya bisa lebih buruk.
Tetapi vaksinasi terus menawarkan perlindungan yang baik terhadap penyakit parah, dan masih merupakan senjata terbaik yang kita miliki untuk melawan Covid.
Persetujuan penguat bivalen baru-baru ini adalah kabar baik. Di luar ini, mengembangkan vaksin virus corona multivalen yang menargetkan banyak varian dapat memberikan perlindungan yang lebih tahan lama.