Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Residivis? Ini Pengertian dan Penyebabnya

Kompas.com - 13/09/2022, 06:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Yakni, pada Pasal 486, Pasal 487, dan Pasal 488 KUHP. Adapun pidananya, ditambah sepertiga dari ancaman pidana maksimal.

Baca juga: Apa Itu Hukum Perdata?

Penyebab residivis

Masih dari laman Kemenkumham, penyebab residivis adalah kombinasi dari faktor personal, sosiologis, ekonomi, dan gaya hidup.

Berikut beberapa penyebab residivis yang kerap terjadi:

1. Kurangnya pendidikan

Kurangnya pendidikan salah satu faktor penyebab seseorang menjadi residivis.

Misalnya, orang dengan pendidikan dan keterampilan rendah akan kalah bersaing untuk mendapatkan pekerjaan.

Sebagai jalan pintas, ia pun akan mencari nafkah dengan melakukan kegiatan kriminal.

Baca juga: Hukuman Mati Koruptor yang Selalu Jadi Wacana

2. Kemiskinan

Kemiskinan menjadi salah satu gerbang menuju tindakan kriminal. Adapun salah satu penyebab kemiskinan, adalah pengangguran.

Tak jarang, mantan narapidana mengalami penolakan di masyarakat. Padahal, ia sudah mendapatkan hukuman atas tindak pidana di masa lalu.

Hal ini membuat mantan napi menjadi pengangguran, dan terancam mengalami kemiskinan. Sehingga, untuk terus menyambung hidup, ia pun mengulangi tindak pidana.

Baca juga: Delik adalah Tindak Pidana, Ini Macamnya

3. Tidak keluar dari lingkungan lama

Untuk seorang narapidana, setelah dibebaskan haruslah menjauhkan diri dari semua orang yang terlibat dalam kegiatan kriminal.

Apabila ia tetap bersama orang yang terlibat dalam tindak pidana tersebut, maka kemungkinan besar akan kembali melakukan kejahatan.

Namun masalahnya, sulit bagi mantan narapidana untuk mendapatkan teman baru karena perbuatannya dulu. Untuk itu, ia pun dapat terjerumus kembali ke teman lama.

4. Depresi dan kehancuran

Seorang narapidana narkotika yang menderita masalah mental serius selama di penjara dan tanpa mendapatkan perawatan, saat dibebaskan akan menghadapi banyak stigma.

Mulai dari pengangguran, ketidaktahuan, serta kurangnya dukungan yang memaksanya untuk masuk ke dalam keadaan depresi lebih dalam.

Akibatnya, kembali melibatkan diri dalam penggunaan narkoba dan terlibat dalam kegiatan kriminal.

5. Tanpa rehabilitasi yang tepat

Tujuan penjara adalah untuk merawat dan merehabilitasi para narapidana. Akan tetapi, masih ada penjara yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Misalnya, narapidana yang justru semakin brutal saat bebas lantaran pergaulan di dalam penjara.

Baca juga: Apa Bedanya Terlapor, Tersangka, Terdakwa, dan Terpidana?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Tren
BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

Tren
4 Jenis Alergi Makanan yang Bisa Muncul Saat Dewasa

4 Jenis Alergi Makanan yang Bisa Muncul Saat Dewasa

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com