Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Sunat Bayi Perempuan, Bolehkah? Ini Jawaban Dokter

Kompas.com - 12/09/2022, 16:31 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan video seorang warganet yang menanyakan sunat bagi bayi perempuan, ramai di media sosial TikTok.

Diunggah oleh akun ini pada Rabu (31/8/2022), video berlatar belakang bayi tersebut disertai pertanyaan dan curahan pengunggah.

"kalo bayi cewe disunat itu gimana sih wajib apa engga? soalnya pada nyuruh cepet2 disunat.. sumpah gak tega banget !!!," demikian narasi pengunggah.

Video yang sudah dilihat lebih dari 39.200 kali juga dilengkapi dengan keterangan, "adaaa aja yg bikin galau newmom."

Menanggapi video pengunggah, beberapa warganet mengatakan bahwa sunat bagi bayi perempuan merupakan wajib.

"anakku perempuan 22nya di usia 3 hari udh di sunat sekaligus pasang anting di bidannya," ujar warganet lainnya.

Kendati demikian, ada pula warganet yang menyangsikan sunat bagi perempuan.

"jangan mba plis jangann cewe, serius ini aku seriusss. area situ tuh gaboleh luka mbaaa sensitiff. kalau luka bisa infeksi terus sakit terus oprasiii," ungkap warganet.

Lantas, bagaimana pandangan dokter terkait pelaksanaan sunat bagi bayi perempuan?

Baca juga: Hari Anti-Sunat Perempuan Sedunia 6 Februari, Ini Sejarah di Balik Peringatannya

Penjelasan dokter

Spesialis anak di Mayapada Hospital Kuningan, Jakarta Selatan, dr. Kurniawan Satria Denta mengatakan, sunat bagi perempuan tidak memiliki manfaat.

Kendati demikian, prosedur bernama mutilasi genital perempuan atau female genital mutilation (FGM) ini umum dilakukan di tempat-tempat tertentu.

"Di tempat-tempat dimana mutilasi genital perempuan umum dilakukan, prosedur ini bisa dilakukan oleh tenaga medis," kata Denta kepada Kompas.com, Senin (12/9/2022).

Terpisah, dokter sekaligus dosen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman, Ismiralda Oke Putranti juga menuturkan, FGM secara medis tidak bermanfaat.

Dokter yang kerap disapa Oke ini menambahkan, FGM justru menimbulkan dampak negatif untuk kesehatan.

"Sunat perempuan itu memotong sebagian area klitorisnya atau jaringan di sekitarnya," ujar Oke, saat dihubungi Kompas.com, Senin (12/9/2022).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com