Menurut Jokowi, pemerintah harus hati-hatti sebelum mengambil keputusan.
"Ini menyangkut hajat hidup orang banyak, jadi semuanya harus diputuskan dengan hati-hati. Dikalkulasi dampaknya jangan sampai dampaknya menurunkan daya beli rakyat, menurunkan konsumsi rumah tangga," ujar Jokowi dikutip dari Kompas.com, 23 Agustus 2022.
Jokowi menambahkan bahwa kenaikan BBM bersubsidi akan merembet ke daya beli masyarakat.
"Harus dihitung juga menaikkan inflasi yang bisa menurunkan pertumbuhan ekonomi. Semuanya saya suruh menghitung betul hitung betul sebelum diputuskan," tegasnya.
Baca juga: Rencana Kenaikan Harga BBM Subsidi, Ekonom: Tolong Benar-benar Dicermati
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah akan kembali memperdalam soal kenaikan harga BBM bersubsidi.
"(Soal meneruskan subsidi BBM atau tidak) ini lagi diperdalam," ujar Airlangga di kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (25/8/2022) sebagaimana dikutip Kompas.com, Kamis (25/8/2022)
Selain memperdalam soal kebijakan harga BBM subsidi, Airlangga menyebut bahwa pemerintah sedang mendalami soal bantuan sosial.
Bansos tersebut rencananya akan diberikan sebagai bantalan sosial untuk masyarakat yang terdampak jika nantinya harga BBM bersubsidi naik.
"Bansos-nya diminta untuk diperdalam. Anggarannya dari mana, programnya seperti apa," tambah Airlangga.
Baca juga: Konsumsi BBM Subsidi Meningkat, Apakah Cukup sampai Akhir Tahun?
“Penambahan kuota BBM bersubsidi sudah kita usulkan. Tapi lagi dikalkulasikan apakah semester II ini kita bisa melakukan program-program tepat sasaran, sehingga kuota ini tidak melebihi apa yang menjadi plafon anggaran pemerintah,” kata Arifin dikutip dari Kompas.com, Kamis (25/8/2022).
Pihaknya melanjutkan pemerintah berupaya memenuhi kebutuhan konsumsi energi, sehingga Ia mengimbau agar masyarakat yang mampu bisa beralih.
Baca juga: Rencana Kenaikan Harga BBM, Inflasi, dan Solusi yang Bisa Ditempuh...
Menurutnya, kenaikan yang akan terjadi, yakni harga bensin beroktan 90 menjadi Rp 10.000 per liter dari yang sebelumnya Rp 7.650.
Sementara bensin beroktan 92 menjadi Rp 16.000 per liter dari sebelumnya Rp 12.500.
Solar menjadi Rp 7.200 per liter, dari yang sebelumnya Rp 5.150.
"Kami melihat ini (menaikkan harga dan membatasi penjualan) memiliki efek yang paling tidak merugikan bagi masyarakat," kata Eddy.
Demikian kata presiden, menteri, hingga anggota DPR soal rencana harga BBM naik atau kapan harga bbm naik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.