Tidak dimungkiri hadirnya Gibran dan Puan Maharani menyebabkan situasi memanas karena kekhawatiran masyarakat atas adanya dinasti politik.
Akan tetapi, dinasti politik tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga di belahan dunia lain. Sebut saja Joseph P. Kennedy III yang meneruskan dinasti politik Kennedy di Amerika Serikat.
Baca juga: Kebiasaan Penting yang Sudah Diajarkan sejak Sekolah
Lantas, mengapa dinasti politik di Indonesia dipermasalahkan, sementara di Amerika Serikat tidak? Dalam siniarnya, Aiman merangkum banyak jawaban, seperti di Amerika Serikat sistemnya sudah lebih stabil, sementara di Indonesia masyarakat masih khawatir akan timbulnya praktik nepotisme.
Dengan memiliki jejaring politik di pemerintahan bisa memudahkan investasi atau proyek diloloskan sehingga menyebabkan kesempatan menjadi tidak merata.
Selain itu, dinasti politik dipandang sebagai jalan pintas bagi partai tertentu atau elite politik untuk memenangkan kontestasi atau membuat rezim. Dinasti politik erat kaitannya dengan keuntungan pihak tertentu yang memiliki hubungan dengan pemangku kekuasaan dalam pengambilan kebijakan.
Selain itu, dinasti politik dapat menyebabkan terbentuknya birokrasi patrimonial, yaitu hubungan birokrasi antara patron dan klien yang sifatnya pribadi. Karenanya, hubungan birokrasi yang harusnya professional malah menjadi ajang pertukaran kepentingan.
Apabila dinasti politik terus berkembang tanpa ada pengawasan dan sistem yang jelas, maka kontestasi politik, seperti Pilkada dan Pemilu, dapat menjadi ajang memperebutkan atau mempertahankan kekuasaan.
Baca juga: Pentingnya Rekor MURI bagi Masyarakat Indonesia
Oleh karena itu, harus ada sistem yang jelas dan terstruktur yang dapat dicapai melalui perundang-undangan, kontrol publik, dan pers.
Dengarkan investigasi-investigasi eksklusif dan menarik lainnya yang dilakukan Aiman dalam siniar Aiman Witjaksono.
Ikuti siniarnya agar kalian tak tertinggal tiap episode terbarunya. Akses sekarang juga episodenya melalui tautan berikut https://dik.si/aiman_dinasti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.