Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pfizer Kantongi Izin BPOM, Kapan Pemberian Vaksinasi Booster untuk Remaja?

Kompas.com - 03/08/2022, 20:29 WIB
Alinda Hardiantoro,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM) baru-baru ini mengizinkan penggunaan vaksinasi pfizer sebagai vaksin booster Covid-19 untuk anak-anak berusia 16-18 tahun.

Keputusan tersebut berdasarkan pertimbangan ilmiah sejumlah aspek dan rekomendasi dari Komisi Komite Nasional Penilaian Obat dan Vaksin Covid-19, Indonesian Technical Advisory Group of Immunization (ITAGI), serta asosiasi klinisi.

Kepala BPOM RI, Penny K. Lukito juga menuturkan bahwa pihaknya telah menerbitkan factsheet yang dapat digunakan sebagai acuan tenaga kesehatan terkait informasi produk ini.

"Factsheet tersebut menyediakan informasi lengkap terkait keamanan dan efikasi Vaksin Comirnaty, termasuk penggunaan booster pada anak usia 16–18 tahun, serta hal-hal yang harus menjadi kewaspadaan dalam penggunaan vaksin," jelasnya, dikutip dari keterangan resmi di laman BPOM.

Baca juga: Kapan Vaksinasi Covid-19 Dosis Keempat Dilakukan pada Masyarakat Umum?

Lantas, kapan remaja tersebut bisa mendapatkan vaksinasi booster?

Sudah bisa dilakukan

Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Alexander Ginting menuturkan bahwa anak-anak berusia 16-18 tahun sudah bisa mendapatkan booster pertama bersamaan dengan perizinan penggunaan vaksin pfizer dari BPOM.

"Untuk booster 1 atau vaksin ke 3 bisa dilakukan," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (3/8/2022).

Menurutnya, hingga kini sebanyak 55.985.249 orang atau sekitar 26 persen masyarakat di Indonesia sudah mendapatkan vaksinasi booster.

Baca juga: Lokasi Vaksin Booster di Surabaya Hari Ini

Artinya, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mendapatkan booster.

Perizinan penggunaan vaksinasi pfizer sebagai booster bagi remajaini, diharapkan mampu mendorong tercapainya target vaksinasi booster yang tengah digalakkan pemerintah.

"Yang jadi PR kita adalah menggenjot vaksinasi ke-3 yang kecepatannya tidak secepat vaksinasi 1 dan 2," ujar Alex.

Baca juga: Dimulai Hari Ini, Vaksinasi Covid-19 Booster Kedua untuk Nakes Dilakukan di Mana Saja?

Diberikan 6 bulan setelah vaksinasi kedua

Kegiatan vaksinasi Covid-19 booster kedua mulai dilaksanakan RSDC Wisma Atlet Kemayoran pada Rabu (3/8/2022).kompas.com/REZA AGUSTIAN Kegiatan vaksinasi Covid-19 booster kedua mulai dilaksanakan RSDC Wisma Atlet Kemayoran pada Rabu (3/8/2022).

Lebih lanjut, Alex mengatakan bahwa anak-anak yang berusia 16-18 tahun bisa mendapatkan vaksinasi booster Covid-19 pertama asalkan sudah memperoleh vaksinasi ke-2.

"(Bisa divaksin booster) asalkan sudah 6 bulan setelah vaksinasi ke 2, lebih prioritas lagi jika ada komorbid," ungkapnya.

Sementara itu, pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) belum bisa dikonfirmasi terkait hal tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] ICC Ajukan Surat Penangkapan Pemimpin Israel dan Hamas | Mengintip Jasa 'Santo Suruh' yang Unik

[POPULER TREN] ICC Ajukan Surat Penangkapan Pemimpin Israel dan Hamas | Mengintip Jasa "Santo Suruh" yang Unik

Tren
Kronologi Singapore Airlines Alami Turbulensi, 1 Penumpang Meninggal

Kronologi Singapore Airlines Alami Turbulensi, 1 Penumpang Meninggal

Tren
Kronologi Makam Mahasiswi UMY Dibongkar Sehari Usai Dimakamkan

Kronologi Makam Mahasiswi UMY Dibongkar Sehari Usai Dimakamkan

Tren
4 Korupsi SYL di Kementan: Beli Durian Rp 46 Juta dan Gaji Pedangdut

4 Korupsi SYL di Kementan: Beli Durian Rp 46 Juta dan Gaji Pedangdut

Tren
Penyebab Kelebihan Berat Badan dan Obesitas pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Penyebab Kelebihan Berat Badan dan Obesitas pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Tren
Ada 'Andil' AS di Balik Kecelakaan Heli yang Menewaskan Presiden Iran

Ada "Andil" AS di Balik Kecelakaan Heli yang Menewaskan Presiden Iran

Tren
Kata Psikolog soal Pria Kuntit dan Teror Perempuan di Surabaya Selama 10 Tahun

Kata Psikolog soal Pria Kuntit dan Teror Perempuan di Surabaya Selama 10 Tahun

Tren
Geliat Bursa Pilkada Jateng 2024, Sudah Ada Tiga Nama yang Berpeluang Maju

Geliat Bursa Pilkada Jateng 2024, Sudah Ada Tiga Nama yang Berpeluang Maju

Tren
Daftar Harga Sapi dan Kambing untuk Idul Adha 2024

Daftar Harga Sapi dan Kambing untuk Idul Adha 2024

Tren
Bobby Nasution, 2020 Daftar PDI-P, 2024 Pindah ke Gerindra

Bobby Nasution, 2020 Daftar PDI-P, 2024 Pindah ke Gerindra

Tren
Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk Jalur Busway, Bisa Didenda Rp 50 Juta

Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk Jalur Busway, Bisa Didenda Rp 50 Juta

Tren
Mirip di Taiwan, Sidang Paripurna Indonesia Juga Pernah Ricuh hingga Terjadi Insiden Palu Hilang

Mirip di Taiwan, Sidang Paripurna Indonesia Juga Pernah Ricuh hingga Terjadi Insiden Palu Hilang

Tren
5 Temuan TNI AL soal Kasus Kematian Lettu Eko Damara

5 Temuan TNI AL soal Kasus Kematian Lettu Eko Damara

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com