Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Bakti TNI Angkatan Udara 2022, Ini Twibbon dan Sejarahnya

Kompas.com - 29/07/2022, 11:30 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini, Jumat (29/7/2022) diperingati sebagai Hari Bakti Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU).

Peringatan pada 2022 ini merupakan peringatan Hari Bakti ke-75 TNI AU.

Hari Bakti TNI AU memiliki makna sejarah yang penting. Terdapat kisah kepahlawanan dari perintis angkatan udara Indonesia.

Bagaimana kisahnya?

Baca juga: 25 Link Twibbon dan Sejarah Hari Bhakti TNI Angkatan Udara

Sejarah Hari Bakti TNI AU

Ada kisah heroik yang melatarbelakangi peringatan 29 Juli sebagai Hari Bakti TNI AU.

Dikutip dari laman TNI AU, peristiwa itu terjadi 75 tahun yang lalu, tepatnya 29 Juli 1947. Peristiwa yang dimaksud adalah gugurnya tiga orang pelopor atau perintis TNI AU.

Kisah berawal dari perjanjian Linggarjati yang diingkari oleh Belanda dengan melakukan Agresi Militer Belanda (AMB) I pada 21 Juli 1947.

Pada AMB I, Belanda melakukan serangan besar-besaran terhadap berbagai pangkalan udara di berbagai wilayah di Jawa dan Sumatera.

Tindakan Belanda itu menimbulkan kemarahan bangsa Indonesia dan TNI AU.

Karena tak hanya ingkar janji, AMB I juga bentuk dari pelanggaran hukum perang.

Pada 28 Juli 1947 sekitar pukul 19.00, kadet penerbang Suharnoko Harbani, Sutardjo Sigit, Mulyono dan Bambang Saptoadji diperintahkan menghadap Kasau Komodor Udara Suryadi Suryadarma dan Komodor Muda Udara Halim Perdanakusuma.

Mereka dipanggil untuk merencanakan penyerangan terhadap kedudukan Belanda.

Keesokan harinya, pada 29 Juli 1947 dini hari, pangkalan udara Maguwo digetarkan oleh deru pesawat yang akan melakukan serangan terhadap markas Belanda.

Kadet penerbang Sutardjo Sigit dan Suharnoko Harbani diperintahkan melakukan penyerangan ke Salatiga dan Ambarawa.

Mereka menggunakan pesawat Churen yang diubah menjadi pesawat pengebom.

Kadet penerbang Mulyono diperintahkan menyerang Semarang dengan menggunakan pesawat pengebom tukik ”Driver Bomber” Guntei berkekuatan 850 daya kuda.

Baca juga: Hari Bakti TNI AU 29 Juli: Mengenang Sejarah 3 Sosok Pelopor TNI AU

Sementara itu, Kadet Penerbang Bambang Saptoadji yang menggunakan pesawat buru sergap Hayabusha dan bertugas mengawal pesawat yang diawaki Kadet Penerbang Mulyono, terpaksa dibatalkan karena pesawat yang telah dipersiapkan sejak pagi itu belum selesai diperbaiki setelah mengalami kerusakan.

Ketiga pesawat berhasil melakukan pengeboman di 3 kota dan kembali dengan selamat ke Pangkalan Udara Maguwo sebelum jam 6 pagi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

Tren
Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com