Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Covid-19 18 Juli 2022: Jepang Masuk Gelombang Ke-7 Virus Corona, Kasus Harian 100.000

Kompas.com - 18/07/2022, 08:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pandemi virus corona sampai saat ini belum menunjukkan tanda akan usai. Kasus Covid-19 terus mengalami kenaikan.

Dikutip dari Worldometers, total jumlah kasus virus corona adalah 567.561.312 kasus dengan total kematian sebanyak 6.387.421 dan sembuh 538.560.166.

Sementara itu, kasus aktif di dunia sebanyak 22.613.725 kasus.

Berikut 10 negara dengan kasus terbesar di dunia:

  1. Amerika Serikat: kasus aktif sebanyak 3.625.855, total kasus 91.264.974
  2. India: kasus aktif sebanyak 156.257, total kasus 43.763.407
  3. Brasil: kasus aktif sebanyak 1.084.361, total kasus 33.290.266
  4. Perancis: kasus aktif sebanyak 2.338.037, total kasus 33.016.578
  5. Jerman: kasus aktif 1.867.856, total kasus 29.692.989
  6. Inggris: kasus aktif 537.845, total kasus 23.075.360
  7. Italia: kasus aktif 1.465.050, total kasus 20.145.859
  8. Korea Selatan: kasus aktif 411.987, total kasus 18.761.757
  9. Rusia: kasus aktif 199.606, total kasus 18.490.296
  10. Turki: kasus aktif 101.677, total kasus 15.297.539

Berikut update virus corona dunia:

Baca juga: Cara Cek Sertifikat Vaksin Covid-19 untuk Syarat Perjalanan Dalam Negeri

1. China

Dilansir dari Reuters, China melaporkan adanya 691 kasus baru pada Sabtu (17/7/2022) di mana 154 di antaranya merupakan kasus tak bergejala dan 537 kasus bergejala.

Kasus di negara itu masih terus menunjukkan peningkatan, meskipun berbagai langkah penanganan telah dilakukan.

Sebagian besar kasus di China saat ini ditemukan di Guangxi dan Gansu.

Karena itulah ibu kota Gansu, Lanzhou kembali memperpanjang penguncian kotanya hingga tanggal 24 Juli 2022.

Hingga Sabtu, China telah mengonfirmasi temuan sebanyak 227.426 kasus dengan total kematian sebanyak 5.226 kasus.

Baca juga: KAI Layani Vaksinasi Covid-19 Gratis bagi Penumpang KA dan Umum, Berikut Lokasi dan Syarat Daftarnya

2. India

Sampai dengan Minggu (17/7/2022), India telah berhasil memberikan 2 miliar vaksin kepada penduduknya.

Jumlah tersebut termasuk vaksin booster yang saat ini tengah dikejar dengan diberikan kepada orang dewasa, karena infeksi harian mencapai level tertinggi dalam empat bulan terakhir.

India menciptakan sejarah lagi," kata Perdana Menteri India Narendra Modi melalui akun Twitternya.

Kampanye vaksinasi terbesar dan terlama di dunia memang sudah digaungkan oleh sejak tahun lalu oleh Modi.

Modi banyak disalahkan terkait penanganan pandemi yang dilakukannya, meski demikian pemerintah menolak tuduhan itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 24-25 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pencairan Jaminan Pensiun Sebelum Waktunya | Prakiraan Cuaca BMKG 24-25 Mei

[POPULER TREN] Pencairan Jaminan Pensiun Sebelum Waktunya | Prakiraan Cuaca BMKG 24-25 Mei

Tren
Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com