KOMPAS.com - Bagi sebagian orang, membuang makanan yang tidak habis bukanlah sebuah piliha. Apalagi, makanan itu masih banyak.
Umumnya, mereka menyimpannya ke dalam kulkas dan dihangatkan kembali ketika akan dimakan.
Penyimpanan makanan di dalam kulkas itu dimaksudkan agar makanan tidak rusak dan dapat menimbulkan masalah kesehatan.
Namun, bagaimana jika makanan yang akan disimpan di dalam kulkas masih panas?
Dikutip dari Science ABC, menyimpanan makanan panas dapat menghasilkan tekanan ekstra pada mesin kulkas, sehingga dapat memengaruhi "kesehatan" lemari es.
Sebab, kompresor lemari es harus bekerja lebih keras untuk menjaga suhu di dalam pada tingkat yang Anda inginkan.
Baca juga: Hindari, Ini Bahaya Mengisi Kulkas Terlalu Penuh Bahan Makanan
Selain itu, menyimpan makanan panas di kulkas dapat meningkatkan suhu di dalamnya, sehingga segala sesuatu yang ada dalam kulkas lebih panas.
Dalam hukum termodinamika, disebutkan bahwa panas berpindah dari tempat yang bersuhu tinggi ke tempat yang bersuhu lebih rendah. Inilah yang dilakukan konveksi.
Konveksi adalah cara perpindahan panas pada keadaan yang bebas bergerak, seperti zat cair dan gas.
Ketika memasukkan benda panas ke dalam lemari es, perbedaan suhu antara kedua sistem menyebabkan pengembunan.
Selain itu, kondensasi menambah kelembapan pada lingkungan lemari es. Padahal kondisi tersebut tidak disarankan untuk pengawetan makanan.
Baca juga: 7 Tips Menyimpan Daging di Kulkas dengan Aman
Seluruh proses perpindahan panas melalui konveksi dan kondensasi menjadi bentuk tetesan menyerupai proses alam yang sangat penting, yaitu hujan.
Hujan disebabkan oleh penguapan dan kondensasi.
Saat memasukkan makanan hangat ke dalam lemari es, kita melihat versi kecil dari proses alami ini terjadi.
Sebagai hasil dari kombinasi proses konveksi dan kondensasi setelah memasukkan makanan panas, lingkungan interior kulkas menjadi tidak kondusif untuk pengawetan.
Tak hanya itu, kondisi tersebut juga dapat mengurangi fungsi optimal kulkas karena peningkatan suhu dan kelembaban internal di dalamnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.