Mengenai munculnya petir ketika gunung api erupsi, Hendra menyampaikan, fenomena tersebut adalah kejadian yang umum terjadi.
"Sebetulnya itu kejadian yang umum terjadi di mana saja saat molekul gas panas melepaskan muatan, yang tidak harus selalu terjadi saat letusan. Contohnya, saat mau hujan," ujar Hendra.
Sementara, terjadinya petir ini sangat lazim pada kejadian letusan.
Namun, bagi orang yang jaraknya jauh dari puncak gunung api dan pada arah-arah tertentu terkadang tidak selalu bisa melihat petir letusan.
Selain petir, Hendra mengatakan ada beberapa ciri atau tanda suatu gunung api tidak lama lagi akan erupsi.
1. Secara visual di puncak gunung nampak ada perubahan (muncul perubahan warna air di kawah puncak, perubahan suhu tanah/batuan/air di puncak dst).
2. Secara kegempaan, adanya perubahan kuantitas maupun kualitas gempa.
3. Secara deformasi tubuh gunung mulai merekam adanya overpressure/peningkatan tekanan dalam tubuh gunung (walaupun tidak selalu besar).
4. munculnya gas-gas vulkanik.
Jika sudah ada tanda-tanda tersebut PVMBG segera melakukan mitigasi.
"PVMBG melakukan monitoring 24 jam, dan membuat evaluasi aktivitas gunung serta memberikan rekomendasi kepada pemerintah daerah yang dilengkapi peta kawasan rawan bencana gunung api," kata Hendra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.