KOMPAS.com - Gelaran Indonesia Masters 2022 telah terlaksana pada 7-12 Juni 2022.
Meski sudah lewat, suasana kemeriahan dari pertandingan yang diadakan di Istora Senayan tersebut masih terasa dan menjadi perbincangan.
Tak hanya menyuguhkan pertandingan apik antar pebulutangkis dunia, sepanjang Indonesia Masters 2022 juga terdapat sejumlah hal yang menjadi warna dan kisah tersendiri dari ajang olahraga bulu tangkis ini.
Baca juga: Sejarah All England, Kejuaraan Bulu Tangkis Tertua di Dunia, Bagaimana Awal Mulanya?
Berikut adalah serba-serbi yang terjadi dan mewarnai turnamen bulu tangkis tur dunia BWF World Tour Super 500 tersebut, dikutip dari pemberitaan-pemberitaan Kompas.com sebelumnya:
Indonesia Masters 2022 dipenuhi oleh bintang-bintang bulu tangkis dunia.
Sebutlah Viktor Axelsen, Anders Antonsen, Chou Tien Chen, Lakshya Sen, Loh Kean Yew, hingga pasangan Lee Yang/Wang Chi-Lin, dan Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
Atlet-atlet andalan Indonesia seperti Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, dan Fajar Alfian/Muhammad Riad Ardianto juga turun bermain.
Di sektor putri terdapat nama-nama besar seperti Carolina Marin, Chen Yu Fei, He Bing Jiao, Pusarla V Sindhu, hingga ratu bulu tangkis Korea Selatan, An Se-young.
Baca juga: Dipaksa Mundur dari All England 2021, Ini Cerita Para Atlet Bulu Tangkis Indonesia
Pebulutangkis tunggal putra asal Denmark, Hans-Kristian Vittinghus mendapati hakim garis yang bertugas saat ia berlaga di babak pertama 32 besar, tertidur.
Ia pun melayangkan protes pada wasit yang bertugas.
Ia menyebut kejadian ini sebagai pengalaman pertamanya yang menurutnya tidak boleh terjadi.
Baca juga: Mengenal BWF, Federasi Bulu Tangkis Dunia
Namun, di sisi lain ia juga memahami bahwa setiap orang mungkin kelelahan akibat padatnya rangkaian kegiatan yang sedang berlangsung.
Vittinghus tidak menyebut secara persis wasit garis yang ada di posisi mana yang ia temukan tertidur.
Ia menghargai setiap kondisi dan tugas orang-orang di lapangan. Namun, ia menyarankan lebih baik hakim garis yang tertidur saat pertandingan untuk diganti saja.
Fenomena langka yang dimaksud terjadi di sektor tunggal putra, yakni saat di babak perempat final, atlet yang bertanding berasal dari 8 kontingen yang berbeda.
Hal itu disampaikan oleh komentator dunia untuk bulu tangkis dunia, Gill Clark melalui twit-nya.
"Sesuatu yang sangat langka terjadi pada tunggal putra Indonesia Masters 2022. 8 atlet berasal dari 8 negara berbeda," tulis Gill Clark atau disapa Oma Gill.
Sebelumnya, fenomena seperti ini baru terjadi 2 kali, yakni pada Denmark Superseries 2010 dan Malaysia Super750 2018.
Ke-8 atlet yang ada di perempat final tunggal putra Indonesia Masters 2022 tersebut adalah:
Baca juga: Jejak Anthony Ginting dalam Fenomena Langka di Indonesia Masters 2022
Sempat beredar isu adanya atlet yang mengalami keracunan makanan selama mengikuti Indonesia Masters 2022.
Terkait hal itu, Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PBSI) menjelaskan bahwa makanan yang diberikan kepada para atlet, khususnya untuk sarapan adalah berasal dari pihak hotel tempat mereka menginap.
Adapun hotel resmi yang menjadi tempat menginap para atlet Indonesia Masters 2022 adalah Hotel Century dan Fairmont.
Baca juga: Meninggal Dunia, Berikut Perjalanan Legenda Bulu Tangkis Tati Sumirah
Sementara untuk makan siang dan malam diserahkan ke masing-masing atlet.
Humas PBSI Broto Happy mengatakan, sejauh ini pihaknya tidak menerima adanya laporan dari atlet terkait isu keracunan ini.
Justru, mereka mengetahuinya dari kabar yang beredar di media sosial.
Sebagai tindak lanjut, mereka juga melakukan cek dan ricek untuk memastikan atlet yang disebutkan keracunan makanan mengalami insiden tersebut akibat makanan dari mana.
Baca juga: Indonesia Masters 2022: Ramai Isu Atlet Keracunan, PBSI Berikan Penjelasan
Selain mendapatkan medali sebagai tanda juara, setiap atlet yang berhasil memenangkan turnamen juga akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai.
Jumlah hadiah uang yang diterima akan dibedakan berdasarkan kelas atau nomor pertandingan: ganda dan tunggal.
Bagi juara nomor pertandingan ganda, baik ganda putra, ganda putri, maupun ganda campuran maka hadiah uang yang akan diterima adalah sebesar 28.440 dollar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 415 juta.
Baca juga: Mengenang Legenda Bulu Tangkis Indonesia Johan Wahyudi...
Sementara itu, untuk nomor tunggal, baik putri maupun putra, jumlah hadiah uang yang disediakan sebesar 27.000 dollar AS atau sekitar Rp 394 juta.
Para juara Indonesia Masters 2022 adalah:
Baca juga: Selain Bulu Tangkis, Ini Olahraga yang Cocok untuk Anak Sesuai Usia
Aktris peran Susan Sameh memberi kejutan bagi pemain ganda putra Fajar Alfiyan yang berhasil menjuarai pertandingan babak final ganda putra bersama pasangannya, Rian Ardianto.
Ia bersembunyi menunggu Fajar, sembari membawa kalung dan buket bunga.
Saat Fajar sudah datang ke arahnya, Susan segera mengalungkan rangkaian bunga juga memberikan buket yang ia bawa.
Saat itu, Susan tampak mengenakan jersey serupa dengan yang dikenakan Fajar.
Susan memang sudah dikabarkan menjalin kedekatan dengan sang atlet sejak 2021, meskipun keduanya belum mengakui secara terbuka hubungan yang mereka miliki.
Baca juga: Momen Susan Sameh Kejutkan Fajar Alfian yang Juara Indonesia Masters 2022
Greysia Polii menyatakan pensiun menjadi atlet bulu tangkis alias gantung raket setelah sekian puluh tahun mengabdikan dirinya untuk Indonesia melalui jalur olahraga yang satu ini.
Momen pensiun Greysia Polii dilakukan di hari final Indonesia Masters 2022 digelar, yakni pada 12 Juni 2022 pagi.
Momentum itu diselenggarakan dengan tajuk Testimonial Day: Greysia Polii.
Ratusan pendukung dan penggemar bulu tangkis memadati tribun Istora Senayan dan menjadi saksi atas pensiunnya salah satu legenda bulutangkis Indonesia itu.
Baca juga: Bagaimana Aturan Karantina Inggris yang Bikin Tim Bulu Tangkis Indonesia Mundur dari All England?
Acara perpisahan itu berlangsung hikmat dan penuh haru, Greysia pun menitikan air mata saat membacakan pidatonya.
Ia mengaku bulutangkis telah menjadi darahnya, karena hampir sepanjang perjalanan hidupnya ia habiskan untuk bulutangkis Indonesia.
"Seperti yang Pak Menteri Zainudin bilang bahwa darah saya adalah bulu tangkis. Saya hanya hidup lima tahun tidak bulu tangkis, 30 tahun itu bulu tangkis," kata dia.
Baca juga: Sejarah Bulu Tangkis Dunia dan Perkembangannya di Indonesia
(Sumber: Kompas.com/Melvina Tionardus, Ahmad Zilky, Farahdilla Puspa, Sem Bagaskara, Celvin Moniaga Sipahutar | Editor: Kistyarini, Ferril Dennys, Aloysius Gonsaga AE, Girzie A. Idris)