Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rincian Kasus dan Gejala Omicron BA.4 dan BA.5 di Jakarta dan Bali

Kompas.com - 13/06/2022, 15:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Omicron subvarian BA.4 dan BA.5 telah terdeteksi di Indonesia, tepatnya di Bali dan Jakarta.

Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan mengatakan, per Minggu (12/6/2022), ada delapan kasus subvarian Omicron ini di Indonesia.

Hal itu ia sampaikan dalam acara webinar yang diselenggarakan pada Minggu (12/6/2022).

Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), terdapat dua pasien terinfeksi subvarian BA.4, sementara enam lainnya terkonfirmasi subvarian BA.5.

Lantas, bagaimana sebaran kasus BA.4 dan BA.5?

Baca juga: Omicron BA.4 dan BA.5 Terkonfirmasi di Indonesia, Berbahayakah?

Rincian subvarian BA.4 dan BA.5

Berikut rincian delapan kasus subvarian BA.4 dan BA.5, dilansir dari Kompas.com:

1. Bali

Subvarian BA.4:

  • Laki-laki 27 tahun, warga negara Indonesia (WNI), kluster lokal
    • Tidak bergejala
    • Sudah vaksin dosis lengkap Pfizer

Subvarian BA.5:

  • Laki-laki 45 tahun, warga negara asing (WNA), kluster pelaku perjalanan luar negeri (PPLN)
    • Tidak bergejala
    • Sudah vaksin booster Johnson & Johnson (J&J)
  • Laki-laki 57 tahun, WNA, kluster PPLN
    • Gejala sakit tenggorokan, badan pegal
    • Sudah vaksin empat dosis Pfizer
  • Laki-laki 34 tahun, WNA, kluster PPLN
    • Tidak bergejala
    • Sudah vaksin tiga dosis (dua dosis AstraZeneca dan satu dosis J&J)

2. DKI Jakarta

Subvarian BA.4:

  • Laki-laki 30 tahun, WNI, kluster PPLN
    • Gejala ringan seperti demam, batuk, dan nyeri tenggorokan
    • Sudah vaksin dosis lengkap Sinovac, dan satu dosis booster Moderna

Subvarian BA.5:

  • Perempuan 20 tahun, WNI, kluster lokal
    • Gejala sedang seperti batuk, sesak napas, sakit kepala, lemah, mual, muntah, dan nyeri abdomen.
    • Sudah vaksin dosis lengkap Sinovac dan belum booster
  • Perempuan 40 tahun, WNI, kluster lokal
    • Tidak diketahui gejalanya
    • Sudah vaksin dosis lengkap Sinovac dan satu dosis AstraZeneca
  • Laki-laki 22 tahun, WNI, kluster lokal
    • Gejala ringan sepertidemam dan batu
    • Sudah vaksin dosis lengkap Sinovac dan belum booster.

Baca juga: Gejala Covid Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang Terdekteksi di Bali

Gejala subvarian BA.4 dan BA.5

Erlina menjelaskan, rata-rata pasien mengalami gejala ringan atau tanpa gejala. Dari delapan pasien, hanya satu yang memiliki gejala sedang, yakni perempuan berusia 20 tahun.

Menurutnya, kemungkinan gejala sedang menyerang lantaran BA.5 yang pasien derita memiliki banyak replikasi di saluran napas bawah.

Hal ini dibandingkan dengan Omicron subvarian BA.1 dan BA.2 yang replikasinya banyak di luar pernapasan.

"Bisa jadi juga karena penyakit lain, mungkin asma. Ini perempuan masih muda," papar Erlina.

Hingga saat ini, imbuh Erlina, para ahli sepakat bahwa gejala subvarian BA.4 dan BA.5 akan serupa dengan subvarian sebelumnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Diduga Buntuti Jampidsus Kejagung, Apa Tugas Densus 88 Sebenarnya?

Diduga Buntuti Jampidsus Kejagung, Apa Tugas Densus 88 Sebenarnya?

Tren
9 Tanda Darah Tinggi di Usia 20-an, Bisa Picu Serangan Jantung dan Stroke

9 Tanda Darah Tinggi di Usia 20-an, Bisa Picu Serangan Jantung dan Stroke

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 26-27 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 26-27 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kronologi Jampidsus Kejagung Dibuntuti Densus 88 | Rumput GBK Disorot

[POPULER TREN] Kronologi Jampidsus Kejagung Dibuntuti Densus 88 | Rumput GBK Disorot

Tren
Daftar Lengkap Urutan Film Mad Max, Terbaru Furiosa

Daftar Lengkap Urutan Film Mad Max, Terbaru Furiosa

Tren
Aktif di Malam Hari, Berikut 10 Spesies yang Termasuk Hewan Nokturnal

Aktif di Malam Hari, Berikut 10 Spesies yang Termasuk Hewan Nokturnal

Tren
Kisah Mat Bin Mat Suroh, Bertaruh Nyawa Selamatkan Kereta Api dari Kecelakaan Fatal

Kisah Mat Bin Mat Suroh, Bertaruh Nyawa Selamatkan Kereta Api dari Kecelakaan Fatal

Tren
12 Jenis Kanker yang Paling Sering Menyerang Pria, Apa Saja?

12 Jenis Kanker yang Paling Sering Menyerang Pria, Apa Saja?

Tren
Kisah Pasutri Berangkat Haji Beda Kloter, Bertemu di 'Gerbang Cinta' Masjid Nabawi

Kisah Pasutri Berangkat Haji Beda Kloter, Bertemu di "Gerbang Cinta" Masjid Nabawi

Tren
Jarang Disadari, Ini Efek Samping Vitamin C jika Dikonsumsi Berlebihan

Jarang Disadari, Ini Efek Samping Vitamin C jika Dikonsumsi Berlebihan

Tren
3 Perbedaan People Water's Forum dan World Water Forum, Sama-sama Digelar di Bali Tahun Ini

3 Perbedaan People Water's Forum dan World Water Forum, Sama-sama Digelar di Bali Tahun Ini

Tren
450 Bus Shalawat Siap Antar Jemaah Haji di Mekkah, Ini 22 Rutenya

450 Bus Shalawat Siap Antar Jemaah Haji di Mekkah, Ini 22 Rutenya

Tren
Starlink Resmi Diluncurkan di Indonesia, Pakar Ingatkan Potensi Ancaman Siber

Starlink Resmi Diluncurkan di Indonesia, Pakar Ingatkan Potensi Ancaman Siber

Tren
Tas Berisi Uang Rp 15 Juta Milik Jemaah Haji Indonesia Hilang di Masjid Nabawi, Ditemukan TKW

Tas Berisi Uang Rp 15 Juta Milik Jemaah Haji Indonesia Hilang di Masjid Nabawi, Ditemukan TKW

Tren
Daftar Gangguan Mental yang Ditanggung BPJS Kesehatan, Apa Saja?

Daftar Gangguan Mental yang Ditanggung BPJS Kesehatan, Apa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com