Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aplikasi yang Ditarik Google karena Curi Data Pribadi, Salah Satunya Aplikasi Doa Muslim

Kompas.com - 09/04/2022, 18:05 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Google mengungkapkan bahwa pihaknya telah menarik lusinan aplikasi dari Google PlayStore karena adanya dugaan software (perangkat lunak) tersebut mengambil data penggunanya secara diam-diam.

Dikutip dari Wall Street Journal, Rabu (6/4/2022), hal itu diketahui saat suatu kode tertentu dimasukkan dalam aplikasi yang dilakukan oleh pengembang.

Sistem Pengukuran (Measurement System) membayar pengembang di seluruh dunia untuk melakukan hal itu.

Tujuannya untuk mendeteksi aliran pendapatan serta data terperinci tentang basis pengguna mereka.

Baca juga: Cara Sembunyikan Status Mengetik pada WhatsApp Tanpa Instal Aplikasi Lain

10 aplikasi yang rentan pencurian data pribadi

Dua peneliti di International Computer Science, Serge Egelman dan Joel Reardon dari University of Calgary, menyatakan bahwa data pengguna bisa dikumpulkan karena adanya kode-kode atau yang dikenal SDK.

Kode tersebut terhubung pada jutaan perangkat Android dan telah ditemukan di beberapa aplikasi doa Muslim yang sudah diunduh lebih dari 10 juta kali.

Tidak hanya aplikasi doa Muslim, aplikasi pendeteksi kemacetan dan kecepatan jalan raya, aplikasi pembacaan kode QR, dan sejumlah aplikasi lainnya juga disebut bisa mencuri data penggunanya.

Berikut 10 nama aplikasi yang dimaksud:

  1. Speed Camera Radar
  2. Al-Moazin Lite (Prayer Times)
  3. Wi-Fi Mouse (remote control PC)
  4. QR & Barcode Scanner (developed by AppSource Hub)
  5. Qibla Compass - Ramadan 2022
  6. Simple weather & clock widget (developed by Difer)
  7. Handcent Next SMS-Text with MMS, Smart Kit 360
  8. Al Quran MP3 - 50 Reciters & Translation Audio
  9. Full Quran MP3 - 50+ Languages & Translation Audio
  10. Audiosdroid Audio Studio DAW

Baca juga: Ingin Ubah Suara Navigasi Google Maps? Begini Caranya

Google Play StoreBest Buy Google Play Store

Siapa yang melakukan pencurian data?

Dilansir dari Live Mint, Jumat (8/4/2022), Egelman dan Reardon menyampaikan, mereka menemukan perilaku kode selama pekerjaan audit yang mereka lakukan yakni mencari kerentanan di aplikasi Android.

Diketahui, data-data dari para pengguna 10 aplikasi itu secara diam-diam dikumpulkan oleh perusahaan Panama.

Dua peneliti itu juga mendokumentasikan temuannya tentang kode Sistem Pengukuran dalam laporan yang diterbitkan pada Rabu (6/4/2022).

Dalam postingan tersebut, kedua pria tersebut merinci daftar aplikasi tempat mereka menemukan kode tersebut.

Mereka juga membagikan temuan mereka pada bulan Maret dengan Google, yang memulai penyelidikan sehingga menghasilkan larangan tersebut.

Baca juga: Add Yours Instagram dan Risiko Pencurian Data Pribadi

Cara kerja aplikasi mencuri data pengguna

Dari contoh di atas, aplikasi cuaca, pemindai kode QR, dan aplikasi pendeteksi radar jalan raya pun dinilai rentan bisa mencuri data penggunanya.

Menurut temuan Reardon dan Egelman, SDK atau kode tertentu mengumpulkan sejumlah besar data tentang setiap penggunanya, termasuk lokasi yang tepat, pengidentifikasi pribadi seperti email dan nomor telepon serta data tentang komputer dan perangkat seluler terdekat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Soal Kasus Fat Cat di China, Polisi Sebut Mantan Pacar Tidak Bersalah

Soal Kasus Fat Cat di China, Polisi Sebut Mantan Pacar Tidak Bersalah

Tren
Meteor Biru Melintasi Langit Spanyol dan Portugal, Ini Penjelasan Badan Antariksa Eropa

Meteor Biru Melintasi Langit Spanyol dan Portugal, Ini Penjelasan Badan Antariksa Eropa

Tren
7 Orang Dekat SYL yang Disebut Dapat Duit dari Kementan

7 Orang Dekat SYL yang Disebut Dapat Duit dari Kementan

Tren
Penjelasan TNI AL soal Lettu Eko Disebut Akhiri Hidup karena Judi

Penjelasan TNI AL soal Lettu Eko Disebut Akhiri Hidup karena Judi

Tren
Ada 2 WNI, Ini Daftar Penumpang Singapore Airlines yang Alami Turbulensi

Ada 2 WNI, Ini Daftar Penumpang Singapore Airlines yang Alami Turbulensi

Tren
Angka Kematian akibat Kecelakaan di Swedia Terendah, Apa Rahasianya?

Angka Kematian akibat Kecelakaan di Swedia Terendah, Apa Rahasianya?

Tren
Viral, Video Balita Ketumpahan Minyak Panas di Yogyakarta, Ini Kronologinya

Viral, Video Balita Ketumpahan Minyak Panas di Yogyakarta, Ini Kronologinya

Tren
Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Ceknya

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Ceknya

Tren
Virus Raksasa Berusia 1,5 Miliar Tahun Ditemukan di Yellowstone, Ungkap Asal-usul Kehidupan di Bumi

Virus Raksasa Berusia 1,5 Miliar Tahun Ditemukan di Yellowstone, Ungkap Asal-usul Kehidupan di Bumi

Tren
3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] ICC Ajukan Surat Penangkapan Pemimpin Israel dan Hamas | Mengintip Jasa 'Santo Suruh' yang Unik

[POPULER TREN] ICC Ajukan Surat Penangkapan Pemimpin Israel dan Hamas | Mengintip Jasa "Santo Suruh" yang Unik

Tren
Kronologi Singapore Airlines Alami Turbulensi, 1 Penumpang Meninggal

Kronologi Singapore Airlines Alami Turbulensi, 1 Penumpang Meninggal

Tren
Kronologi Makam Mahasiswi UMY Dibongkar Sehari Usai Dimakamkan

Kronologi Makam Mahasiswi UMY Dibongkar Sehari Usai Dimakamkan

Tren
4 Korupsi SYL di Kementan: Beli Durian Rp 46 Juta dan Gaji Pedangdut

4 Korupsi SYL di Kementan: Beli Durian Rp 46 Juta dan Gaji Pedangdut

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com