KOMPAS.com - Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) yang digagas Perseroan Terbatas (PT) Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dikabarkan akan segera selesai.
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil bersama dengan Direktur Utama (Dirut) PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi menegaskan, uji coba KJCB akan dilakukan bertepatan dengan perhelatan Group of Twenty (G20) pada November 2022.
Hal itu diungkapkan oleh Ridwan Kamil atau yang akrab disapa Kang Emil dalam konferensi pers di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (7/4/2022).
"Berita baik di November 2022, bertepatan dengan perhelatan G20, KCJB akan memulai uji coba pengoperasiannya," ungkap Ridwan Kamil.
Dituliskan dalam laman resmi KCIC, kcic.co.id, kereta cepat Indonesia akan menempuh jarak 142,3 kilometer Jakarta-Bandung hanya dalam waktu 36 menit untuk perjalanan langsung.
Sementara itu, apabila dengan kondisi perjalanan berhenti di setiap stasiun, waktu tempuhnya hingga 46 menit.
Baca juga: Beredar Kabar Uang JHT Dipakai Pemerintah untuk Proyek Kereta Cepat dan Ibu Kota Baru, Benarkah?
Lantas, berapa kecepatan kereta cepat Jakarta-Bandung?
Sebagai informasi, di sepanjang trase Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan terdapat empat stasiun pemberhentian, yakni Halim, Karawang, Walini, dan Tegalluar.
Adapun Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan menggunakan kereta cepat generasi terbaru, CR400AF, yang merupakan hasil pengembangan tipe CRH380A oleh CRRC Qingdao Sifang.
Satu rangkaian CR400AF terdiri dari 8 kereta dengan komposisi empat kereta bermotor dan empat lainnya tanpa motor.
Dengan komposisi ini, memungkinkan kereta CR400AF memiliki kecepatan desain hingga 420 kilometer per jam dan kecepatan operasional 350 kilometer per jam.
Meskipun kecepatan tinggi, dari sisi kenyamanan CR400AF diklaim memiliki cabin noise yang lebih rendah sehingga mampu meredam getaran dan suara di dalam kereta dengan lebih optimal.
Baca juga: Spesifikasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Desainnya Terinspirasi Komodo